Badan Pusat Statistik (BPS) Solok Selatan, Sumatera Barat, mengimbau masyarakat mewaspadai orang yang tidak bertanggung jawab meminta data melalui telepon selular mengatasnamakan BPS.

"Sudah ada dua kali kejadian oknum yang mengatasnamakan BPS meminta data kepada penyuluh pertanian dan bahasanya juga tidak sopan sehingga masyarakat diimbau waspada dan tidak percaya kalau tidak ada surat tugasnya," kata Kepala BPS Solok Selatan, Abdul Razi, di Padang Aro, Senin.

Sampai saat ini, katanya, belum diketahui modus dari oknum tersebut dan juga belum ada laporan kerugian yang di alami masyarakat.

Ia mengatakan, setiap petugas survei BPS dilengkapi dengan surat tugas serta atribut lainnya dan kalau masih meragukan bisa langsung datang ke kantor BPS.

Selain itu, petugas dari BPS yang akan melakukan survei atau sensus pasti melaporkan diri kepada perangkat desa minimal kepala jorong. "Intinya masyarakat jangan menanggapi permintaan data yang mengatasnamakan BPS apabila yang meminta tidak jelas identitasnya," ujarnya.

Ia berharap, masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan dan setiap petugas BPS yang dilengkapi dengan surat tugas serta atribut lain karena setiap data yang dihasilkan oleh BPS bermanfaat untuk pembangunan serta peningkatan ekonomi oleh pemerintah.

"Kami berharap masyarakat berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan BPS karena data yang dihasilkan bermanfaat bagi pemerintah dan jangan mempercayai oknum yang mengatasnamakan BPS tetapi tidak memiliki identitas jelas," ujarnya.

Iaa menambahkan, pada 2021 BPS akan melakukan sensus penduduk lebih rinci atau long form dan diharapkan partisipasi masyarakat agar data yang dihasilkan optimal.
 

Pewarta: Mario Sofia Nasution

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021