Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo memastikan kuota elpiji di daerah itu aman hingga Idul Fitri 1442 Hijriah.
"Stok Bright Gas 5,5 kilogram (kg) sangat mencukupi, juga elpiji subsidi 3 kg kuotanya dipastikan aman hingga Lebaran nanti bahkan mencukupi sampai H+7," kata Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Gorontalo Utara Ahyun Blongkod di Gorontalo, Selasa (4/5).
Ia menjelaskan kuota elpiji subsidi untuk daerah ini pada 2021 bertambah sebanyak 700 Metrik Ton (MT) sehingga kuota keseluruhan di tahun ini mencapai 3.800 MT atau naik dari pada 2020 yang 3.131 MT.
"Meski meleset dari penghitungan kecukupan kuota sebesar 4.100 MT, namun penambahan tersebut sangat disyukuri dan diyakini mampu memenuhi keperluan bahan bakar itu, khususnya untuk rumah tangga sasaran," katanya.
Saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan dua agen penyalur gas elpiji di daerah itu agar dapat menyalurkan elpiji sesuai jadwal, baik di wilayah barat maupun timur, tersebar di 300 pangkalan.
Apalagi, pihak Pertamina baru saja menyetujui penambahan jumlah pangkalan di wilayah Kecamatan Gentuma, Tomilito, dan Ponelo Kepulauan, khususnya di desa-desa yang belum memiliki pangkalan.
Harapannya, kata dia, pendistribusian elpiji terus berlangsung lancar dan aman, termasuk pengawasan terus dilakukan agar pihak pangkalan tidak menjual elpiji subsidi ke pengecer atau kios-kios.
Selain itu, ada pengecekan langsung terkait dengan laporan adanya pangkalan di wilayah Kecamatan Anggrek dan Monano yang menjual elpiji di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Jika ditemukan pangkalan nakal, pasti langsung ditertibkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
"Stok Bright Gas 5,5 kilogram (kg) sangat mencukupi, juga elpiji subsidi 3 kg kuotanya dipastikan aman hingga Lebaran nanti bahkan mencukupi sampai H+7," kata Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Gorontalo Utara Ahyun Blongkod di Gorontalo, Selasa (4/5).
Ia menjelaskan kuota elpiji subsidi untuk daerah ini pada 2021 bertambah sebanyak 700 Metrik Ton (MT) sehingga kuota keseluruhan di tahun ini mencapai 3.800 MT atau naik dari pada 2020 yang 3.131 MT.
"Meski meleset dari penghitungan kecukupan kuota sebesar 4.100 MT, namun penambahan tersebut sangat disyukuri dan diyakini mampu memenuhi keperluan bahan bakar itu, khususnya untuk rumah tangga sasaran," katanya.
Saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan dua agen penyalur gas elpiji di daerah itu agar dapat menyalurkan elpiji sesuai jadwal, baik di wilayah barat maupun timur, tersebar di 300 pangkalan.
Apalagi, pihak Pertamina baru saja menyetujui penambahan jumlah pangkalan di wilayah Kecamatan Gentuma, Tomilito, dan Ponelo Kepulauan, khususnya di desa-desa yang belum memiliki pangkalan.
Harapannya, kata dia, pendistribusian elpiji terus berlangsung lancar dan aman, termasuk pengawasan terus dilakukan agar pihak pangkalan tidak menjual elpiji subsidi ke pengecer atau kios-kios.
Selain itu, ada pengecekan langsung terkait dengan laporan adanya pangkalan di wilayah Kecamatan Anggrek dan Monano yang menjual elpiji di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Jika ditemukan pangkalan nakal, pasti langsung ditertibkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021