Bupati Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Indra Yasin, mengatakan peran media sangat strategis dalam mencegah pemberitaan bohong (hoaks) tentang vaksinasi COVID-19.
"Saya berharap, seluruh media massa yang bertugas di daerah ini dapat membantu pemberitaan positif tentang vaksinasi COVID-19," katanya, di Gorontalo, Rabu.
Jangan ada hoaks menyebar di ruang publik. "Peran media sangat strategis dalam membangun semangat masyarakat serta kepercayaan untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19," katanya.
Kendala pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis kedua di daerah itu, adalah hoaks tentang kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
Hoaks sangat beragam. Bahkan ada yang menyebar jika telah divaksin dosis pertama, tidak divaksin dosis kedua pun tidak apa-apa.
Ada pula hoaks yang menyebut, divaksin ataupun tidak tetap akan sakit bahkan mati.
Ini membuat target capaian vaksinasi tahap kedua mengalami penurunan drastis.
Ia berharap, media ikut berperan menangkal hoaks dengan pemberitaan-pemberitaan positif tentang pentingnya vaksinasi COVID-19 dua dosis.
Hingga saat ini, capaian pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di daerah itu, menunjukkan persentase menggembirakan untuk tenaga kesehatan sebab mampu menembus target.
Capaian dosis pertama menembus 116 persen dan dosis kedua 110 persen.
Untuk masyarakat umum dosis pertama 111 persen, dosis kedua baru 74 persen.
"Kita terus mendorong peningkatan capaian tersebut, termasuk untuk lanjut usia (lansia) dan anak sekolah yang capaian persentasenya masih sangat rendah," katanya pula.
Dinas Pendidikan pun didorong untuk melakukan pertemuan dengan para kepala sekolah, dalam upaya meningkatkan target imunisasi tersebut bagi anak sekolah.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
"Saya berharap, seluruh media massa yang bertugas di daerah ini dapat membantu pemberitaan positif tentang vaksinasi COVID-19," katanya, di Gorontalo, Rabu.
Jangan ada hoaks menyebar di ruang publik. "Peran media sangat strategis dalam membangun semangat masyarakat serta kepercayaan untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19," katanya.
Kendala pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis kedua di daerah itu, adalah hoaks tentang kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
Hoaks sangat beragam. Bahkan ada yang menyebar jika telah divaksin dosis pertama, tidak divaksin dosis kedua pun tidak apa-apa.
Ada pula hoaks yang menyebut, divaksin ataupun tidak tetap akan sakit bahkan mati.
Ini membuat target capaian vaksinasi tahap kedua mengalami penurunan drastis.
Ia berharap, media ikut berperan menangkal hoaks dengan pemberitaan-pemberitaan positif tentang pentingnya vaksinasi COVID-19 dua dosis.
Hingga saat ini, capaian pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di daerah itu, menunjukkan persentase menggembirakan untuk tenaga kesehatan sebab mampu menembus target.
Capaian dosis pertama menembus 116 persen dan dosis kedua 110 persen.
Untuk masyarakat umum dosis pertama 111 persen, dosis kedua baru 74 persen.
"Kita terus mendorong peningkatan capaian tersebut, termasuk untuk lanjut usia (lansia) dan anak sekolah yang capaian persentasenya masih sangat rendah," katanya pula.
Dinas Pendidikan pun didorong untuk melakukan pertemuan dengan para kepala sekolah, dalam upaya meningkatkan target imunisasi tersebut bagi anak sekolah.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021