Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo menjadi daerah percontohan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) serta mentoring khusus Asisten Deputi Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Wakil Bupati Bone Bolango Merlan S. Uloli di Gorontalo, Kamis, mengatakan dalam mendukung kegiatan tersebut, harus ada program penganggaran di setiap desa dan harus menjadi pemikiran dalam menyusun program.
"Ini harus menjadi perhatian, karena dipilihnya Kabupaten Bone Bolango juga menjadi pertimbangan, karena wakil bupatinya seorang perempuan," ucapnya.
Wabup Merlan berkomitmen untuk menindaklanjuti kegiatan bimbingan teknis itu dengan harapan desa yang ada di Kabupaten Bone Bolango siap menyukseskan program responsive gender yang ada keberpihakannya terhadap pengarusutamaan gender.
"Program ini bukan hanya perempuan, tetapi bagaimana program di desa melibatkan perempuan dan laki-laki," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Bone Bolango Meri S. Ngadju mengungkapkan program pengarusutamaan gender sudah dimulai sejak tahun 2020.
Meri menuturkan dalam bimbingan teknis ini pihaknya melibatkan 18 desa di Bone Bolango sebagai sampel untuk mensosialisasikan program pengarusutamaan gender yang bertujuan bagaimana desa itu responsive gender.
"Bukan hanya di 18 desa saja, kita juga akan turun ke seluruh desa berkaitan dengan sosialisasi program pengarusutamaan gender, sehingga program ini dapat 'berlari' dengan cepat," tutur Meri.
Meri berkeyakinan seluruh kepala desa siap menyukseskan program pengarusutamaan gender. Dengan harapan masyarakat bisa paham program pengarusutamaan gender.
"Biasanya masyarakat itu beranggapan gender itu hanya perempuan, setelah Bimtek ini akan ada sosialisasi di masyarakat, apa itu pengarusutamaan gender, sehingga seluruh masyarakat di Kabupaten Bone Bolango memiliki pemahaman yang sama terkait program ini," pungkas Meri.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
Wakil Bupati Bone Bolango Merlan S. Uloli di Gorontalo, Kamis, mengatakan dalam mendukung kegiatan tersebut, harus ada program penganggaran di setiap desa dan harus menjadi pemikiran dalam menyusun program.
"Ini harus menjadi perhatian, karena dipilihnya Kabupaten Bone Bolango juga menjadi pertimbangan, karena wakil bupatinya seorang perempuan," ucapnya.
Wabup Merlan berkomitmen untuk menindaklanjuti kegiatan bimbingan teknis itu dengan harapan desa yang ada di Kabupaten Bone Bolango siap menyukseskan program responsive gender yang ada keberpihakannya terhadap pengarusutamaan gender.
"Program ini bukan hanya perempuan, tetapi bagaimana program di desa melibatkan perempuan dan laki-laki," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Bone Bolango Meri S. Ngadju mengungkapkan program pengarusutamaan gender sudah dimulai sejak tahun 2020.
Meri menuturkan dalam bimbingan teknis ini pihaknya melibatkan 18 desa di Bone Bolango sebagai sampel untuk mensosialisasikan program pengarusutamaan gender yang bertujuan bagaimana desa itu responsive gender.
"Bukan hanya di 18 desa saja, kita juga akan turun ke seluruh desa berkaitan dengan sosialisasi program pengarusutamaan gender, sehingga program ini dapat 'berlari' dengan cepat," tutur Meri.
Meri berkeyakinan seluruh kepala desa siap menyukseskan program pengarusutamaan gender. Dengan harapan masyarakat bisa paham program pengarusutamaan gender.
"Biasanya masyarakat itu beranggapan gender itu hanya perempuan, setelah Bimtek ini akan ada sosialisasi di masyarakat, apa itu pengarusutamaan gender, sehingga seluruh masyarakat di Kabupaten Bone Bolango memiliki pemahaman yang sama terkait program ini," pungkas Meri.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021