Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gorontalo Utara di Provinsi Gorontalo optimistis pengembangan Pelabuhan Anggrek di Kecamatan Anggrek akan menyerap banyak tenaga kerja khususnya warga lokal.
Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Roni Imran di Gorontalo, Minggu mengatakan Pemkab diharapkan ikut mendorong penyiapan sumber daya manusia (SDM) lokal berdaya saing.
Data Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Gorontalo Utara mencatat, angka pengangguran di daerah itu tahun 2020, mencapai 3,8 persen dari 125 ribu jiwa penduduk tersebar di 11 kecamatan.
Angka ini naik dari tahun sebelumnya, 3,2 persen. Dan untuk skala kabupaten, angka tersebut tergolong besar.
Namun jumlah tenaga kerja yang tidak sedikit diperlukan di Pelabuhan Anggrek, diyakini mampu menyerap angka tersebut dalam upaya mendorong pengentasan kemiskinan.
"Kalau pengangguran sedikit, otomatis angka kemiskinan turun. Kita masih berada di persentase 16 persen untuk angka kemiskinan di daerah ini, sehingga perlu program produktif untuk mengentaskannya lebih cepat" katanya.
Ia berharap, SDM lokal dapat menyiapkan diri menjawab tantangan penyerapan tenaga kerja dampak pengembangan pelabuhan tersebut.
"DPRD tentu akan mengawalnya dan meminta pihak perusahaan memprioritaskan SDM lokal dalam rekrutmen tenaga kerja," katanya pula.
Ia pun optimistis, rekrutmen tenaga kerja untuk keperluan jangka pendek, menengah dan panjang, akan dapat dinikmati masyarakat dan daerah itu.
Apalagi Pelabuhan Anggrek sebagai pelabuhan ekspor-impor, diyakini akan menjadi pintu gerbang perekonomian makro di Provinsi Gorontalo, dan kabupaten tersebut menjadi pintu gerbang yang paling strategis.
"Masyarakat perlu terus mendukung pengembangan pelabuhan ini, sebab muaranya pasti untuk kesejahteraan dan kemajuan daerah," imbuhnya.
Ridwan Karim, warga Moluo Kecamatan Kwandang, mengaku telah mengajukan lamaran pekerjaan di perusahaan pemegang otoritas pengembangan pelabuhan tersebut.
"Saya berharap lamaran itu mendapat respon positif. Sebab kami putra daerah sangat mengharapkan ada banyak lapangan kerja terbuka luas di daerah ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Roni Imran di Gorontalo, Minggu mengatakan Pemkab diharapkan ikut mendorong penyiapan sumber daya manusia (SDM) lokal berdaya saing.
Data Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Gorontalo Utara mencatat, angka pengangguran di daerah itu tahun 2020, mencapai 3,8 persen dari 125 ribu jiwa penduduk tersebar di 11 kecamatan.
Angka ini naik dari tahun sebelumnya, 3,2 persen. Dan untuk skala kabupaten, angka tersebut tergolong besar.
Namun jumlah tenaga kerja yang tidak sedikit diperlukan di Pelabuhan Anggrek, diyakini mampu menyerap angka tersebut dalam upaya mendorong pengentasan kemiskinan.
"Kalau pengangguran sedikit, otomatis angka kemiskinan turun. Kita masih berada di persentase 16 persen untuk angka kemiskinan di daerah ini, sehingga perlu program produktif untuk mengentaskannya lebih cepat" katanya.
Ia berharap, SDM lokal dapat menyiapkan diri menjawab tantangan penyerapan tenaga kerja dampak pengembangan pelabuhan tersebut.
"DPRD tentu akan mengawalnya dan meminta pihak perusahaan memprioritaskan SDM lokal dalam rekrutmen tenaga kerja," katanya pula.
Ia pun optimistis, rekrutmen tenaga kerja untuk keperluan jangka pendek, menengah dan panjang, akan dapat dinikmati masyarakat dan daerah itu.
Apalagi Pelabuhan Anggrek sebagai pelabuhan ekspor-impor, diyakini akan menjadi pintu gerbang perekonomian makro di Provinsi Gorontalo, dan kabupaten tersebut menjadi pintu gerbang yang paling strategis.
"Masyarakat perlu terus mendukung pengembangan pelabuhan ini, sebab muaranya pasti untuk kesejahteraan dan kemajuan daerah," imbuhnya.
Ridwan Karim, warga Moluo Kecamatan Kwandang, mengaku telah mengajukan lamaran pekerjaan di perusahaan pemegang otoritas pengembangan pelabuhan tersebut.
"Saya berharap lamaran itu mendapat respon positif. Sebab kami putra daerah sangat mengharapkan ada banyak lapangan kerja terbuka luas di daerah ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021