Pemerintah Provinsi Gorontalo mempelajari penanganan tanaman eceng gondok di Danau Rawa Pening, Jawa Tengah, untuk diterapkan di Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat Provinsi Gorontalo Handoyo di Gorontalo, Minggu, mengatakan kondisi Rawa Pening hampir sama dengan yang terjadi di Danau Limboto.

“Dari segi luasannya hampir sama dengan Danau Limboto, sedimentasi dan kedalamannya juga. Kami ingin tahu bagaimana pemda setempat menangani eceng gondoknya,” kata Handoyo di Gorontalo.

Menurutnya, Rawa Pening merupakan satu dari 15 danau yang sedang dipulihkan oleh pemerintah, selain Danau Limboto.

“Untuk Rawa Pening sejak tahun 2020 telah dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Jadi studi bandingnya juga menyangkut dokumen-dokumen yang harus disiapkan terkait pengelolaan danau,” jelasnya.

Tahun 2013 Danau Limboto ditetapkan menjadi satu dari 15 danau kritis di Indonesia, karena mengalami pendangkalan akibat sedimentasi dan penyusutan luas.

Berdasarkan data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), luas Danau Limboto sampai tahun 2007 sebesar 2.537,152 hektare, dengan kedalaman sekitar 2,5 m sedangkan luas daerah tangkapan air sekitar 900 km2.

Sebelumnya, pada tahun 1932 rata-rata kedalaman Danau Limboto 30 meter dengan luas 7.000 hektare, dan tahun 1961 rata-rata kedalaman Danau berkurang menjadi 10 meter dan luas menjadi 4.250 hektare.

Pada tahun 2003, luasnya berkurang menjadi 3.054 hektare dengan kedalaman 4 meter.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022