Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, meminta penanganan jalan amblas di lintas Sulawesi wilayah barat kabupaten tersebut, di ruas jalan Desa Garapia, Kecamatan Monano agar dipercepat.
"Struktur tanahnya sudah sangat rapuh. Berdasarkan laporan masyarakat setempat, tanah amblas di jalan utama lintas Sulawesi bagian barat itu terus terjadi meski tidak diguyur hujan," kata anggota Komisi III DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Herson Hadi, di Gorontalo, Kamis.
Untuk mengantisipasi putusnya jalan mengingat merupakan akses satu-satunya di wilayah itu, memerlukan penanganan yang lebih cepat.
Seperti melakukan penimbunan, serta membangun gorong-gorong (plat duiker) yang lebih representatif.
Ia berharap, pemerintah daerah proaktif melakukan koordinasi dengan pihak Balai Jalan untuk percepatan pembangunan jalan tersebut.
Agar aktivitas perekonomian tidak terganggu, termasuk pelayanan kesehatan untuk kepentingan rujukan mengingat jalan itu dilewati masyarakat dari 4 kecamatan setelahnya, termasuk dilintasi kendaraan dari wilayah Sulawesi Tengah, di antaranya Buol.
Sementara itu, Kepala Desa Garapia, Kecamatan Monano, Niklas Alow mengatakan, setiap hari kondisi jalan tersebut mengalami penurunan karena material tanah yang terus amblas sehingga setiap kendaraan yang lewat berpotensi terperosok.
Jalan itu amblas hanya sekitar 5 meter, namun kondisinya sangat memprihatinkan apalagi kendaraan besar bermuatan berat hampir setiap saat melintas.
"Beberapa insiden kendaraan terperosok terpaksa diatasi dengan cara manual," katanya.
Beruntung katanya pula, masyarakat berinisiatif menjaga lokasi jalan amblas tersebut, dibantu pihak TNI dan Polri, termasuk personel dari Balai Jalan.
Jalan tersebut mulai amblas sejak 24 Januari 2022. Kondisinya semakin parah karena terjadi patahan yang untuk sementara dapat diatasi dengan melakukan penimbunan.
"Kami berharap, pemerintah menyiagakan alat berat dan menyiapkan material yang cukup untuk segera menimbun jalan agar aman dilintasi," imbuhnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Struktur tanahnya sudah sangat rapuh. Berdasarkan laporan masyarakat setempat, tanah amblas di jalan utama lintas Sulawesi bagian barat itu terus terjadi meski tidak diguyur hujan," kata anggota Komisi III DPRD Kabupaten Gorontalo Utara, Herson Hadi, di Gorontalo, Kamis.
Untuk mengantisipasi putusnya jalan mengingat merupakan akses satu-satunya di wilayah itu, memerlukan penanganan yang lebih cepat.
Seperti melakukan penimbunan, serta membangun gorong-gorong (plat duiker) yang lebih representatif.
Ia berharap, pemerintah daerah proaktif melakukan koordinasi dengan pihak Balai Jalan untuk percepatan pembangunan jalan tersebut.
Agar aktivitas perekonomian tidak terganggu, termasuk pelayanan kesehatan untuk kepentingan rujukan mengingat jalan itu dilewati masyarakat dari 4 kecamatan setelahnya, termasuk dilintasi kendaraan dari wilayah Sulawesi Tengah, di antaranya Buol.
Sementara itu, Kepala Desa Garapia, Kecamatan Monano, Niklas Alow mengatakan, setiap hari kondisi jalan tersebut mengalami penurunan karena material tanah yang terus amblas sehingga setiap kendaraan yang lewat berpotensi terperosok.
Jalan itu amblas hanya sekitar 5 meter, namun kondisinya sangat memprihatinkan apalagi kendaraan besar bermuatan berat hampir setiap saat melintas.
"Beberapa insiden kendaraan terperosok terpaksa diatasi dengan cara manual," katanya.
Beruntung katanya pula, masyarakat berinisiatif menjaga lokasi jalan amblas tersebut, dibantu pihak TNI dan Polri, termasuk personel dari Balai Jalan.
Jalan tersebut mulai amblas sejak 24 Januari 2022. Kondisinya semakin parah karena terjadi patahan yang untuk sementara dapat diatasi dengan melakukan penimbunan.
"Kami berharap, pemerintah menyiagakan alat berat dan menyiapkan material yang cukup untuk segera menimbun jalan agar aman dilintasi," imbuhnya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022