Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan masyarakat saat ini mendambakan pelayanan terbaik dari Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), sehingga dia berharap transformasi Polri mampu menyentuh seluruh aspek, mulai dari organisasi, operasional, pelayanan publik, hingga pengawasan.
"Masyarakat Indonesia tentunya mendambakan kesatuan Polri yang semakin profesional sekaligus merakyat, yang terpantul dari pelayanan terbaiknya," kata Wapres di acara Penyampaian Hasil Evaluasi dan Penghargaan Pelayanan Publik di Lingkungan Polres/Polresta/Polrestabes/Polresmetro Tahun 2021, yang di gelar secara daring oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Jakarta, Kamis.
Wapres menyampaikan tantangan Polri ke depan tidak mudah seiring dengan dinamika sosial dan kemajuan teknologi digital yang makin cepat dan disruptif.
Jajaran Polri juga dituntut untuk semakin adaptif, lincah, transparan, dan profesional agar fungsi Polri sebagai pelindung masyarakat dapat terus dilaksanakan, katanya.
"Sehingga Polri dapat menjadi andalan dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat," jelasnya.
Di acara tersebut, Ma'ruf Amin juga memberikan arahan kepada jajaran Polri sebagai upaya meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat.
Dia mengatakan Polri harus terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), termasuk peningkatan literasi digital, guna mendukung kualitas Polri yang semakin profesional, kompeten, dan berkarakter.
Selain itu, dia juga meminta Polri memanfaatkan modernitas teknologi digital untuk mendukung penegakan hukum yang tegas, adil, dan humanis, sebagai bagian dari pelayanan publik.
Polri harus terus mengembangkan dan mengevaluasi kualitas layanan digital, seperti pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) daring, Surat Izin Mengemudi Nasional Presisi (Sinar), dan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Digital Nasional (SIGNAL).
"Masyarakat sebagai sahabat Polri berhak mendapatkan kemudahan akses layanan di ujung jari, melalui telepon genggam atau perangkat lainnya," tegasnya.
Dalam arahannya, Wapres menyebutkan digitalisasi pelayanan publik Polri diharapkan terintegrasi dengan pelayanan publik instansi pemerintah lainnya dalam satu aplikasi pelayanan publik nasional (Super-Apps).
"Selain itu, penting pula bagi Polri untuk berpartisipasi dan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota dalam pemberian layanan di Mal Pelayanan Publik (MPP). MPP adalah wujud layanan publik yang terintegrasi pada satu tempat, sehingga akses layanan masyarakat dapat lebih mudah, cepat dan murah," jelasnya.
Mengakhiri arahannya, Wapres berpesan agar jajaran Polri mempertajam kemampuan untuk memprediksi dinamika masyarakat dengan segala dampaknya, sehingga Polri terus pandai berbenah dan bertransformasi.
"Terakhir, pahami bahwa pengawasan publik saat ini makin benderang dan tanpa batas' karena mata kamera dan telinga masyarakat selalu hidup memperhatikan gerak langkah kepolisian, yang dapat dengan mudah menjadi viral di masyarakat," ujar Wapres.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Masyarakat Indonesia tentunya mendambakan kesatuan Polri yang semakin profesional sekaligus merakyat, yang terpantul dari pelayanan terbaiknya," kata Wapres di acara Penyampaian Hasil Evaluasi dan Penghargaan Pelayanan Publik di Lingkungan Polres/Polresta/Polrestabes/Polresmetro Tahun 2021, yang di gelar secara daring oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Jakarta, Kamis.
Wapres menyampaikan tantangan Polri ke depan tidak mudah seiring dengan dinamika sosial dan kemajuan teknologi digital yang makin cepat dan disruptif.
Jajaran Polri juga dituntut untuk semakin adaptif, lincah, transparan, dan profesional agar fungsi Polri sebagai pelindung masyarakat dapat terus dilaksanakan, katanya.
"Sehingga Polri dapat menjadi andalan dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat," jelasnya.
Di acara tersebut, Ma'ruf Amin juga memberikan arahan kepada jajaran Polri sebagai upaya meningkatkan profesionalisme dan pelayanan kepada masyarakat.
Dia mengatakan Polri harus terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), termasuk peningkatan literasi digital, guna mendukung kualitas Polri yang semakin profesional, kompeten, dan berkarakter.
Selain itu, dia juga meminta Polri memanfaatkan modernitas teknologi digital untuk mendukung penegakan hukum yang tegas, adil, dan humanis, sebagai bagian dari pelayanan publik.
Polri harus terus mengembangkan dan mengevaluasi kualitas layanan digital, seperti pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) daring, Surat Izin Mengemudi Nasional Presisi (Sinar), dan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Digital Nasional (SIGNAL).
"Masyarakat sebagai sahabat Polri berhak mendapatkan kemudahan akses layanan di ujung jari, melalui telepon genggam atau perangkat lainnya," tegasnya.
Dalam arahannya, Wapres menyebutkan digitalisasi pelayanan publik Polri diharapkan terintegrasi dengan pelayanan publik instansi pemerintah lainnya dalam satu aplikasi pelayanan publik nasional (Super-Apps).
"Selain itu, penting pula bagi Polri untuk berpartisipasi dan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota dalam pemberian layanan di Mal Pelayanan Publik (MPP). MPP adalah wujud layanan publik yang terintegrasi pada satu tempat, sehingga akses layanan masyarakat dapat lebih mudah, cepat dan murah," jelasnya.
Mengakhiri arahannya, Wapres berpesan agar jajaran Polri mempertajam kemampuan untuk memprediksi dinamika masyarakat dengan segala dampaknya, sehingga Polri terus pandai berbenah dan bertransformasi.
"Terakhir, pahami bahwa pengawasan publik saat ini makin benderang dan tanpa batas' karena mata kamera dan telinga masyarakat selalu hidup memperhatikan gerak langkah kepolisian, yang dapat dengan mudah menjadi viral di masyarakat," ujar Wapres.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022