Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo Hartati Suleman dan  Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan Kono membahas strategi penurunan tengkes (stunting)  dengan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

"Capaian penurunan stunting di Gorontalo membanggakan yakni dari angka 29 persen pada tahun 2021 turun 5,2 persen sehingga menjadi 23,8 persen pada tahun 2022, sehingga perlu strategi lebih jauh untuk kembali menurunkan angkanya," kata Hartati di Gorontalo, Kamis.

Hartati  mengungkapkan jika penurunan 5,2 persen itu tetap dipertahankan selama dua tahun ke depan, maka akan melebihi dari target 14 persen.

BKKBN mengharapkan kepala daerah dapat menguatkan kembali terkait dengan konvergensi dari masing-masing dinas dalam penanganan stunting dengan menggunakan data sasaran yang  akurat serta melakukan intervensi kepada keluarga risiko stunting yang berjumlah 73.277.

"Pak presiden mengharapkan intervensi spesifik melalui protein hewani," ungkap Hartati.

Saat ini kata Kepala BKKBN Provinsi Gorontalo itu, capaian penurunan stunting di tiap kabupaten kota yaitu, untuk Provinsi Gorontalo dari 29,5 persen turun menjadi 23 persen.

Kota Gorontalo dari 26,5 persen turun menjadi 19.1 persen, Kabupaten Gorontalo 28,3 persen naik menjadi 30,8 persen, Kabupaten Bone Bolango 25,1 persen turun menjadi 22,3 persen, Kabupaten Boalemo 29,8 persen naik menjadi 29,9 persen.

Sedangkan Kabupaten Pohuwato dari 34,6 persen turun menjadi 6,4 persen dan Kabupaten Gorontalo Utara dari 29,5 persen turun menjadi 29,3 persen.

Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan Kono mengatakan bersama BKKBN juga membahas langkah-langkah percepatan penurunan stunting secara lebih intensif melalui kolaborasi.




 
   

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023