Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan sosialisasi Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu.
Plt Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Ruandha Agung Sugardiman pada kegiatan itu mengatakan, program itu dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pengendalian perubahan iklim.
"Kita sudah melakukan sosialisasi Indonesia Forestry and Other Land Use atau FOLU Net Sink 2030 dalam rangka bagaimana Indonesia bisa mengurangi emisi gas rumah kacanya dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya," ucap Dia.
Ruandha mengingatkan, dibutuhkan peran semua pihak, lintas generasi, lintas disiplin, lintas sektor untuk secara kolektif ikut memikirkan inovasi dan solusi di seluruh bidang kehidupan.
"Perlu pondasi yang kuat terkait perlindungan lingkungan dan iklim," tegas dia.
Ia mengungkapkan, dari data yang ada di Kementerian KLHK ,data penutupan lahan dari tahun 1990 sampai 2022 tingkat deforestasi Gorontalo masih cukup rendah.
"Jadi ini bisa kita pertahankan dalam rencana kerja, ini menjadi salah satu upaya-upaya apa saja yang harus kita detailkan kemudian juga tutupan hutan di Gorontalo ini masih cukup baik," bebernya.
Ruandha menjelaskan bahwa Provinsi Gorontalo sudah selesai melakukan penataan batas luar. "Kami harapkan pada tahun ini segera kami selesaikan pengukuhan kawasan hutan untuk Provinsi Gorontalo ini," pungkas dia.
Pada tahun 2022, Kementerian LKH telah melakukan sosialisasi Indonesia’s Forestry and Other Land Use Net Sink 2030 di 12 provinsi dan tahun 2023 akan melakukan sosialisasi di 22 provinsi lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian LHK sosialisasi FOLU Net Sink 2030 di Gorontalo
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Plt Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Ruandha Agung Sugardiman pada kegiatan itu mengatakan, program itu dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pengendalian perubahan iklim.
"Kita sudah melakukan sosialisasi Indonesia Forestry and Other Land Use atau FOLU Net Sink 2030 dalam rangka bagaimana Indonesia bisa mengurangi emisi gas rumah kacanya dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya," ucap Dia.
Ruandha mengingatkan, dibutuhkan peran semua pihak, lintas generasi, lintas disiplin, lintas sektor untuk secara kolektif ikut memikirkan inovasi dan solusi di seluruh bidang kehidupan.
"Perlu pondasi yang kuat terkait perlindungan lingkungan dan iklim," tegas dia.
Ia mengungkapkan, dari data yang ada di Kementerian KLHK ,data penutupan lahan dari tahun 1990 sampai 2022 tingkat deforestasi Gorontalo masih cukup rendah.
"Jadi ini bisa kita pertahankan dalam rencana kerja, ini menjadi salah satu upaya-upaya apa saja yang harus kita detailkan kemudian juga tutupan hutan di Gorontalo ini masih cukup baik," bebernya.
Ruandha menjelaskan bahwa Provinsi Gorontalo sudah selesai melakukan penataan batas luar. "Kami harapkan pada tahun ini segera kami selesaikan pengukuhan kawasan hutan untuk Provinsi Gorontalo ini," pungkas dia.
Pada tahun 2022, Kementerian LKH telah melakukan sosialisasi Indonesia’s Forestry and Other Land Use Net Sink 2030 di 12 provinsi dan tahun 2023 akan melakukan sosialisasi di 22 provinsi lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian LHK sosialisasi FOLU Net Sink 2030 di Gorontalo
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023