Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, melakukan panen cabai rawit (rica) dan tomat melalui ajakan menanam 'bawang rica tomat' (Barito) di Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, Jumat.
Panen di lahan perkebunan tersebut, merupakan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Gubernur Hamka, didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Gorontalo, Dian Nugraha, menanam di lahan seluas 3 hektare, yang ditanami bawang merah, rica, tomat dan sorgum yang dibudidayakan oleh kelompok tani Angkasa Jaya, binaan BI Gorontalo.
Kelompok panen-tanam itu, menanam secara organik atau tanpa bahan pestisida sehingga kualitasnya terjaga dengan baik.
Ia menyebut, aksi tanam dan panen 'barito' ini penting untuk digalakkan kepada seluruh masyarakat.
Pemerintah provinsi sejak tahun 2022, meluncurkan program 'Gerakan Masyarakat Batanam Rica Sandiri' (Germas BATARI) untuk merangsang minat tanam rica.
Lebih dari itu, Batari diharapkan bisa menekan inflasi. "Kita menyarankan setiap masyarakat, instansi pemerintah, perguruan tinggi untuk menanam rica. Jangan sampai inflasi terkontrol, kita malah berhenti menanam. Permintaan rica Gorontalo ini sangat tinggi sekali. Disamping untuk dijual juga harus ada persediaan konsumsi sendiri," kata Hamka.
Ia mengapresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung program GNPIP dan Germas BATARI. Terlebih khusus kepada BI Perwakilan Gorontalo yang mendampingi dan membina sejumlah kelompok tani supaya lebih berkembang.
"Saya kira peran BI sangat signifikan. Sebentar lagi kita pun akan menggelar High Level Meeting untuk membahas aksi menekan inflasi. Apalagi dalam waktu dekat sudah memasuki bulan suci Ramadan," katanya.
Selain menggalakkan GNPIP dan Germas BATARI, Hamka menyebut pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah akan diintensifkan lagi.
Bahan pangan pokok yang dijual murah itu rencananya akan dilangsungkan saat Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Panen di lahan perkebunan tersebut, merupakan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Gubernur Hamka, didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Gorontalo, Dian Nugraha, menanam di lahan seluas 3 hektare, yang ditanami bawang merah, rica, tomat dan sorgum yang dibudidayakan oleh kelompok tani Angkasa Jaya, binaan BI Gorontalo.
Kelompok panen-tanam itu, menanam secara organik atau tanpa bahan pestisida sehingga kualitasnya terjaga dengan baik.
Ia menyebut, aksi tanam dan panen 'barito' ini penting untuk digalakkan kepada seluruh masyarakat.
Pemerintah provinsi sejak tahun 2022, meluncurkan program 'Gerakan Masyarakat Batanam Rica Sandiri' (Germas BATARI) untuk merangsang minat tanam rica.
Lebih dari itu, Batari diharapkan bisa menekan inflasi. "Kita menyarankan setiap masyarakat, instansi pemerintah, perguruan tinggi untuk menanam rica. Jangan sampai inflasi terkontrol, kita malah berhenti menanam. Permintaan rica Gorontalo ini sangat tinggi sekali. Disamping untuk dijual juga harus ada persediaan konsumsi sendiri," kata Hamka.
Ia mengapresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung program GNPIP dan Germas BATARI. Terlebih khusus kepada BI Perwakilan Gorontalo yang mendampingi dan membina sejumlah kelompok tani supaya lebih berkembang.
"Saya kira peran BI sangat signifikan. Sebentar lagi kita pun akan menggelar High Level Meeting untuk membahas aksi menekan inflasi. Apalagi dalam waktu dekat sudah memasuki bulan suci Ramadan," katanya.
Selain menggalakkan GNPIP dan Germas BATARI, Hamka menyebut pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah akan diintensifkan lagi.
Bahan pangan pokok yang dijual murah itu rencananya akan dilangsungkan saat Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.***
Editor : Debby H. Mano
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023