Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Warga Desa Ombulodata, Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo, siap menerima kembali keluarganya yang juga mantan pengikut aliran Gafatar.
"Kami siap menerima kembali mereka sebagai keluarga, asalkan pemerintah daerah menjamin mereka tidak lagi melakukan komunikasi dengan pihak-pihak pembawa aliran tersebut ke daerah ini," ujar Khadijah Djafar, salah satu warga Desa Ombulodata, di Gorontalo, Kamis.
Meski heran terdapat dua orang asing atau bukan warga Gorontalo Utara yang ikut pulang bersama 7 orang dewasa, 6 orang anak-anak dan 2 orang balita dari desa tersebut, diantaranya putranya sendiri, namun Khadijah mengaku siap menerima kembali kepulangan mereka.
"Pemerintah daerah harus tegas dan meminta pihak Kepolisian dan TNI untuk menyita alat komunikasi para mantan Gafatar untuk sementara waktu hingga kondisi kejiwaan mereka pulih dan stabil, serta tidak menerima kembali orang asing yang bukan penduduk kabupaten ini," ujarnya.
Harsono Demanto, warga lainnya mengatakan, agar pemerintah daerah dan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gorontalo Utara untuk mendeteksi setiap gerakan para mantan pengikut Gafatar agar tidak kembali menjadi pengikut aliran tersebut.
Pemerintah daerah harus bisa memberdayakan mereka, khususnya memberikan lapangan pekerjaan dan bantuan rumah layak huni bagi yang belum memiliki.
"Agar saat kembali ke desa tersebut, mereka bisa fokus dan melupakan ajaran yang telah menyesatkan mereka," ujar Harsono.
Pemerintah daerah, kata Wakil Bupati Roni Imran, sengaja menggelar sosialisasi kepada warga Desa Ombulodata terkait kepulangan para mantan pengikut Gafatar, menghadirkan Kantor Kementerian Agama setempat, MUI Kabupaten, TNI dan Polri, Kejaksaan dan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Ia menuturkan, peran pemerintah daerah sangat penting dalam rangka meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat agar kepulangan mantan Gafatar tidak memunculkan persoalan baru di tengah-tengah masyarakat yang bisa berakibat fatal.
Pada pertemuan tersebut kata Roni, pemerintah daerah berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat menyimpulkan untuk menerima dengan ikhlas seluruh mantan pengikut Gafatar.
"Mereka akan disambut dengan baik, agar merasa aman dan nyaman kembali ke keluarga masing-masing dan pemerintah daerah akan tetap memantau setiap saat pergerakannya, termasuk memberikan perhatian khusus melalui pemberian bantuan agar mereka kembali menjadi bagian dari keluarganya dan masyarakat Gorontalo Utara," ungkap Roni.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Kami siap menerima kembali mereka sebagai keluarga, asalkan pemerintah daerah menjamin mereka tidak lagi melakukan komunikasi dengan pihak-pihak pembawa aliran tersebut ke daerah ini," ujar Khadijah Djafar, salah satu warga Desa Ombulodata, di Gorontalo, Kamis.
Meski heran terdapat dua orang asing atau bukan warga Gorontalo Utara yang ikut pulang bersama 7 orang dewasa, 6 orang anak-anak dan 2 orang balita dari desa tersebut, diantaranya putranya sendiri, namun Khadijah mengaku siap menerima kembali kepulangan mereka.
"Pemerintah daerah harus tegas dan meminta pihak Kepolisian dan TNI untuk menyita alat komunikasi para mantan Gafatar untuk sementara waktu hingga kondisi kejiwaan mereka pulih dan stabil, serta tidak menerima kembali orang asing yang bukan penduduk kabupaten ini," ujarnya.
Harsono Demanto, warga lainnya mengatakan, agar pemerintah daerah dan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gorontalo Utara untuk mendeteksi setiap gerakan para mantan pengikut Gafatar agar tidak kembali menjadi pengikut aliran tersebut.
Pemerintah daerah harus bisa memberdayakan mereka, khususnya memberikan lapangan pekerjaan dan bantuan rumah layak huni bagi yang belum memiliki.
"Agar saat kembali ke desa tersebut, mereka bisa fokus dan melupakan ajaran yang telah menyesatkan mereka," ujar Harsono.
Pemerintah daerah, kata Wakil Bupati Roni Imran, sengaja menggelar sosialisasi kepada warga Desa Ombulodata terkait kepulangan para mantan pengikut Gafatar, menghadirkan Kantor Kementerian Agama setempat, MUI Kabupaten, TNI dan Polri, Kejaksaan dan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Ia menuturkan, peran pemerintah daerah sangat penting dalam rangka meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat agar kepulangan mantan Gafatar tidak memunculkan persoalan baru di tengah-tengah masyarakat yang bisa berakibat fatal.
Pada pertemuan tersebut kata Roni, pemerintah daerah berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat menyimpulkan untuk menerima dengan ikhlas seluruh mantan pengikut Gafatar.
"Mereka akan disambut dengan baik, agar merasa aman dan nyaman kembali ke keluarga masing-masing dan pemerintah daerah akan tetap memantau setiap saat pergerakannya, termasuk memberikan perhatian khusus melalui pemberian bantuan agar mereka kembali menjadi bagian dari keluarganya dan masyarakat Gorontalo Utara," ungkap Roni.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016