Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo bersama Tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Provinsi dan kabupaten/kota se-Gorontalo berkomitmen mengendalikan inflasi melalui ketahanan pangan daerah.
Asisten dua bidang ekonomi dan pembangunan Provinsi Gorontalo Handoyo Sugiarto, melalui rilis yang diterima ANTARA, Ahad mengatakan untuk mewujudkan hal itu TPID melakukan studi tiru di TPID Provinsi Jawa Barat.
Ia menjelaskan, tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditas inflasi tertentu khususnya volatile foods pada momen tertentu di Gorontalo seperti perayaan hari besar keagamaan dan hari baik untuk pernikahan, turut mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.
"Adapun komoditas yang menyumbang inflasi di Provinsi Gorontalo pada bulan Mei 2023 adalah tomat, bawang merah dan kangkung," ucap dia.
Analis Kebijakan Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat Umad Muhammad mengatakan pada tahun 2021 TPID Jawa Barat mengusung program unggulan yaitu petani milenial.
Pada program tersebut para petani muda di Jawa Barat dibina, didampingi hingga difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Untuk permodalan, kita punya Bank Jabar atau himpunan bank milik negara (himbara), kemudian untuk benih kita sudah alokasikan melalui dinas terkait," jelas Umad.
Kepala KPw BI Gorontalo Dian Nugraha mengatakan, rombongan TPID Gorontalo juga melakukan kunjungan ke pondok pesantren Al-Ittifaq di Ciwidey.
Pondok pesantren tersebut menjadi pusat pengembangan model pertanian organik dan telah melakukan pembinaan terhadap lebih dari 90 orang petani yang tergabung dalam kelompok tani dan ternak di sekitar pondok pesantren.
Kegiatan peningkatan kapasitas TPID Gorontalo diakhiri dengan kunjungan ke Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung yang turut berpartisipasi dalam pengendalian inflasi pangan melalui program Organic Tower Garden (OTG).
"Program itu memanfaatkan ember bekas sebagai media tanam bawang merah/tanaman lain penyumbang inflasi dan pipa paralon untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos," jelas Dian.
Kegiatan studi tiru di Jawa Barat tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan untuk program pertanian di Provinsi Gorontalo, sekaligus untuk mengetahui kunci sukses dalam setiap program TPID Provinsi Jawa Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Asisten dua bidang ekonomi dan pembangunan Provinsi Gorontalo Handoyo Sugiarto, melalui rilis yang diterima ANTARA, Ahad mengatakan untuk mewujudkan hal itu TPID melakukan studi tiru di TPID Provinsi Jawa Barat.
Ia menjelaskan, tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditas inflasi tertentu khususnya volatile foods pada momen tertentu di Gorontalo seperti perayaan hari besar keagamaan dan hari baik untuk pernikahan, turut mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.
"Adapun komoditas yang menyumbang inflasi di Provinsi Gorontalo pada bulan Mei 2023 adalah tomat, bawang merah dan kangkung," ucap dia.
Analis Kebijakan Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat Umad Muhammad mengatakan pada tahun 2021 TPID Jawa Barat mengusung program unggulan yaitu petani milenial.
Pada program tersebut para petani muda di Jawa Barat dibina, didampingi hingga difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Untuk permodalan, kita punya Bank Jabar atau himpunan bank milik negara (himbara), kemudian untuk benih kita sudah alokasikan melalui dinas terkait," jelas Umad.
Kepala KPw BI Gorontalo Dian Nugraha mengatakan, rombongan TPID Gorontalo juga melakukan kunjungan ke pondok pesantren Al-Ittifaq di Ciwidey.
Pondok pesantren tersebut menjadi pusat pengembangan model pertanian organik dan telah melakukan pembinaan terhadap lebih dari 90 orang petani yang tergabung dalam kelompok tani dan ternak di sekitar pondok pesantren.
Kegiatan peningkatan kapasitas TPID Gorontalo diakhiri dengan kunjungan ke Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung yang turut berpartisipasi dalam pengendalian inflasi pangan melalui program Organic Tower Garden (OTG).
"Program itu memanfaatkan ember bekas sebagai media tanam bawang merah/tanaman lain penyumbang inflasi dan pipa paralon untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos," jelas Dian.
Kegiatan studi tiru di Jawa Barat tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan untuk program pertanian di Provinsi Gorontalo, sekaligus untuk mengetahui kunci sukses dalam setiap program TPID Provinsi Jawa Barat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023