Gorontalo (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo memantau pergerakan harga beras yang sempat mengalami kenaikan pada awal pekan ini.
"Saya mengkoordinir langsung pemantauan stok dan harga beras di pasar-pasar tradisional mengingat beras medium sempat mengalami lonjakan harga dari Rp12 ribu per kilo gram menjadi Rp14 ribu per kilo gram," kata Sekretaris Daerah Gorontalo Utara Suleman Lakoro di Gorontalo, Jumat.
Menurutnya pergerakan harga bahan pokok wajib rutin dilakukan, apalagi jika ada harga bahan yang mengalami kenaikan termasuk beras.
"Kita memantau ketersediaan stok dan pergerakan harga. Ketika ada laporan masuk terkait kenaikan harga beras maupun bahan pokok lainnya, TPID langsung bergegas turun di pasar-pasar maupun gudang beras," katanya.
Suleman mengatakan TPID kabupaten tersebut secara rutin mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri.
"Kita melaporkan upaya pengendalian inflasi, melaporkan kondisi pasar, maupun meminta petunjuk agar ketersediaan bahan pokok dan pengendalian harga dapat intensif dilakukan," katanya.
Plt Kabag Perekonomian dan SDA Setda Gorontalo Utara Abdul Wahid Baruadi mengatakan harga beras medium yang permintaannya paling tinggi, sudah kembali stabil di daerah itu.
Interval panen yang diprediksi akan mencapai puncak pada pertengahan September mendatang, namun di beberapa kantong produksi beras di antaranya di Kecamatan Kwandang sementara panen raya.
Kondisi itu menopang pergerakan harga beras yang sempat naik namun kembali stabil.***
TPID Gorontalo Utara pantau pergerakan harga beras
Sabtu, 31 Agustus 2024 5:14 WIB