Ketua Jurusan Ilmu Teknologi dan Kebumian (ITK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Aang Panji Permana, Senin, mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan BMKG meneliti patahan atau sesar aktif di daerah tersebut.

Menurutnya keterlibatan peneliti UNG, merupakan bagian dari komitmen universitas untuk mendukung upaya mitigasi bencana alam di Gorontalo. 

“Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi, khususnya di wilayah Gorontalo,” ujarnya.

Menurutnya penelitian itu akan berlangsung dari September hingga Desember 2024, didanai sepenuhnya oleh World Bank melalui program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP). 

“Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting mengenai keaktifan zona sesar di Gorontalo dan menjadi acuan bagi langkah-langkah mitigasi bencana di masa depan,” tambahnya.

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa daerah tersebut terletak di zona tektonik aktif yang perlu diwaspadai. 

“Keberadaan sesar aktif di daratan sangat penting untuk dipahami guna mengurangi risiko yang mungkin timbul dari gempa bumi,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG Rahmat Triyono.

Menurutnya kehadiran peneliti UNG berperan penting dalam analisis geologi permukaan dan penyelidikan di lapangan. 

Peneliti UNG prodi teknik geologi akan bekerja sama dengan para ahli dari BMKG, Badan Geologi, serta perguruan tinggi terkemuka lainnya seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Survei lapangan yang dilakukan oleh tim ini mencakup survei pendahuluan, akuisisi data lidar, hingga analisis geomorfologi dan geofisika,” tambahnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024