Hari batik nasional yang jatuh pada tangal 2 Oktober diperingati serentak oleh seluruh masyarakat indonesia, sebagai wujud kecintaan terhadap kekayaan budaya Indonesia. Bahkan civitas akademika UNG baik itu dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, turut menyemarakkan peringatan hari batik tersebut dengan serentak mengenakan beragam pakaian batik.

“Pemakaian batik secara serentak ini sesuai dengan edaran rektor, dalam rangka memperingati hari batik nasional yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden No 33 tahun 2009,” ujar Kepala Biro Keuangan, Kerjasama dan Umum Arief Rachman Hakim Abdul, M.Pd.

Menurutnya edaran mengenakan pakaian batik ini bertujuan tidak hanya untuk memeriahkan Hari Batik Nasional, namun juga untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap kekayaan budaya lokal di lingkungan kampus kerakyatan UNG.

Sementara itu Rektor UNG Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T., M.T., menuturkan langkah ini merupakan wujud apresiasi civitas akademika UNG, terhadap warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Rektor juga menyampaikan sangat penting bagi seluruh masyarakat, untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan batik sebagai salah satu identitas bangsa.

“Melalui momentum ini, civitas akademika UNG ingin menunjukkan bahwa batik bukan sekadar pakaian, melainkan juga sebagai representasi dari keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia,” terangnya.

Partisipasi seluruh dosen, tendik dan mahasiswa dalam mengenakan batik diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, untuk semakin mencintai dan menghargai batik sebagai bagian dari identitas bangsa. (**)

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024