Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo mengembangkan kemampuan interpensonal pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Gorontalo.
Kepala BNNP Gorontalo Sri Bardiyati pada rapat koordinasi pengembangan interpersonal bagi siswa, Kamis mengatakan generasi muda adalah aset bangsa yang paling berharga dan tulang punggung masa depan Indonesia yang gemilang.
"Namun, tantangan zaman yang semakin kompleks, termasuk ancaman penyalahgunaan narkoba, mengharuskan kita untuk mempersiapkan generasi muda dengan bekal yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara mental dan spiritual," ucap Sri.
Oleh karena itu, menurut dia, pengembangan interpensonal pelajar menjadi sangat strategis dalam membangun benteng pertahanan diri generasi muda.
"Yaitu dengan membangun ketahanan mental dalam menghadapi tekanan dan godaan negatif, mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang bijak dan bertanggung jawab dan memperkuat nilai-nilai moral dan spiritual sebagai filter dalam pergaulan," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga meningkatkan kemampuan empati dan kepedulian sosial serta membangun kepercayaan diri untuk menolak ajakan yang merusak.
Sri mengatakan sekolah sebagai lingkungan kedua setelah keluarga memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk karakter siswa.
Melalui kegiatan tersebut, kata Sri, BNNP berkomitmen untuk mewujudkan sekolah yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga menjadi benteng moral bagi siswa.
"Program Sekolah Sehat dan Bersih Narkoba yang kita kembangkan bersama bukan hanya slogan, tetapi komitmen nyata untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, aman, dan produktif bagi seluruh sivitas akademika," ucap dia.
Sri mengatakan kehadiran berbagai pihak dalam rapat koordinasi tersebut menunjukkan komitmen bersama dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Dia menegaskan sinergi antara BNNP Gorontalo, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, TNI, Polri, dan seluruh pemangku kebijakan terkait menjadi kunci keberhasilan program ini.
"Kepada para narasumber dari kalangan psikolog, Dinas Pendidikan, dan Kementerian Agama, kami berharap pengetahuan dan pengalaman yang dibagikan dapat memberikan wawasan baru dalam mengembangkan metodologi yang efektif dan inovatif," pungkas dia.
Editor : Debby H. Mano
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025