Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Festival Seni dan Budaya dari etnis Jawa-Tondano (Fesbudjaton) ke XII tahun 2017 digelar di Yosonegoro, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Ketua Panitia kegiatan tersebut, Syahril Djaafara, Kamis mengatakan, Fesbudjaton merupakan ajang silaturahmi etnis Jawa Tondano (Jaton) dari berbagai daerah di Indonesia Timur.

"Pada festival ini, empat daerah di Indonesia Timur yaitu Ternate, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo datang dan berpartisipasi sekaligus bersilaturahmi," katanya.

Festival Jaton kata Syahril, digelar setiap tahun dan berpindah-pindah tempat, seperti di Manado, Kotamobagu dan Gorontalo.

"Pada Festival tahun ini, kami juga menggelar berbagai jenis lomba, yaitu Hadrah tradisional, Hadrah kreasi, Lomba Salawat Jowo, tarian Dana-dana, lomba pidato bahasa jaton dan Dames," jelas Syahril.

Sementara itu, Bupati Nelson Pomalingo pada pembukaan Fesbudjaton XII mengatakan, etnis Jaton yang mulai ada di Gorontalo yaitu di Desa Yosonegoro pada sekitar tahun 1900an hingga saat ini mulai berkembang hingga ke daerah lain.

"Ini merupakan kekayaan budaya bangsa kita, oleh karena itu perlu dipertahankan," pungkas Nelson Pomalingo.

Ia menjelaskan, dalam membangun Kabupaten Gorontalo ada tiga pilar yaitu ilmu agar proses pembangunan dapat terukur, pilar agama agar proses pembangunan terarah, dan pilar budaya yang merupakan jati diri daerah.

"Oleh karean itu, kami selalu memberikan ruang bagi masyarakat yang ada di daerah, dan beberapa kebijakan yang kami lakukan adalah memberikan ruang dan kesempatan bagi kegiatan kebudayaan, baik Jaton, Gorontalo maupun lainnya," ujarnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017