Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah pemerhati dan pegiat lingkungan yang tergabung dalam Biodiversitas Gorontalo merayakan Hari Migrasi Burung Dunia atau "World Migratory Bird Day (WMBD)" 2017 dengan mengamati burung di Danau Limboto.

Pengamatan diikuti oleh Mapala Motolomoia dan Mapala Alaska Universitas Negeri Gorontalo, serta sejumlah staf Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW).

"Pengamatan kami lakukan di Danau Limboto, yang menjadi tempat puluhan jenis burung migran singgah untuk makan. Pengamatan ini juga bagian dari kampanye pelestarian burung dan habitatnya," kata anggota BIOTA, Danny Rogi di Gorontalo, Rabu.

Menurutnya kunjungan burung migran tertinggi di Danau Limboto sekitar bulan Agustus hingga November.

Selain pengamatan pihaknya juga melakukan kampanye kepada ratusan siswa SMP Negeri I Telaga Kabupaten Gorontalo, dengan menggelar nonton bersama film dokumenter serta mengajak siswa mengenal sejumlah jenis burung dan cara hidupnya.

Duta Burung Putri Mamonto mengatakan edukasi mengenai pelestarian burung dan habitat sebaiknya dimulai dari anak-anak dan remaja, agar perilaku ramah terhadap lingkungan sudah tumbuh sejak dini.

"Anak-anak adalah target utama kampanye kami, selain masyarakat di sekitar danau. Menjaga lingkungan dan satwa dari kepunahan adalah kerja kolaboratif, bukan individu maupun lembaga tertentu saja," ujarnya.

Yus Rusila Noor dari Wetlands International Indonesia mengatakan etiap tahun jutaan ekor burung melakukan migrasi, dari lokasi tempat mereka berbiak menuju lokasi lain yang secara ekologis dapat menyediakan kebutuhan untuk makan dan melanjutkan hidupnya.

Hal tersebut umumnya terjadi akibat kondisi cuaca ekstrim yang menimpa lokasi tempat berbiak.

"Selama musim dingin, tempat mereka berbiak akan dipenuhi dengan salju, sehingga harus mencari tempat yang lebih hangat dan menyediakan sumber makanan yang berlimpah" jelasnya.

Ia menyebut migrasi di dunia burung adalah merupakan fenomena alam yang luar biasa.

Burung Kedidi merah Calidris canutus, misalnya, yang berukuran dari ujung paruh sampai ke ujung ekor sekitar 24 cm, sanggup melakukan perjalanan sepanjang 16.000 kilometer setahun dua kali. Mereka berbiak di Siberia dan selama musim dingin melakukan migrasi hingga ke ujung selatan Afrika.

Wetlands International bersama-sama dengan UNEP, CMS, AEWA, BirdLife International, East Asian-Asutralasian Flyway Partnership (EAAFP) dan International Council for Game and Wildlife Conservation (CIC) adalah "Founding Partners" untuk World Migratory Bird Day.

Di Indonesia, Wetlands International Indonesia mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk merayakan WMBD.

Pada tahun 2017, Wetlands memfasilitasi Sekretariat East Asian-Australasian Flyway Partnership untuk memberikan dukungan finansial kepada enam organisasi termasuk Biodiversitas Gorontalo untuk menggelar perayaan WMBD.

WMBD juga dirayakan di sejumlah daerah di Indonesia diantaranya Jakarta, Jambi, Gorontalo dan Papua.

Pewarta: Debby Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017