Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mulai lelang atau tenderkan proyek Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dengan anggaran sekitar Rp14 miliar.
Angaran itu diakui Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim) Kota Gorontalo, Meidi N Silangen, akan digunakan untuk penataan infrastruktur di kawasan Program "Kotaku" tahun 2017.
"Total anggaran itu akan dibagi dua, yakni pertama untuk skala kota sebanyak Rp12,8 miliar dan Rp1,7 miliar untuk skala lingkungan," katanya, Rabu.
Ia juga mengatakan, dana untuk skala kota sementara proses lelang dan dana skala lingkungan sementara proses pencairan.
Dana itu akan diperuntukan di empat kawasan kumuh, yaitu Kelurahan Limba B, Ipilo, Biawu dan Siendeng.
Sementara pembagiannya, Kelurahan Limba B akan mendapat Rp11 milar, sisanya untuk infrastruktur di Kelurahan Ipilo.
"Dua kelurahan itu masuk di skala kota. Untuk skala lingkungan di Kelurahan Biawu dan Siendeng ditambah Limba B dan Ipilo dengan total anggaran Rp1,7 miliar," katanya.
Tambahnya, khusus untuk skala lingkungan, rincian alokasi anggara untuk Kelurahan Ipilo, Biawu, Limba, masing-masing Rp500 juta ditambah Kelurahan Biawao Rp350 juta.
Semua dana itu, lanjut Meidi, akan dikelolah oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Peran instansinya sebagai pendamping di lapangan.
"Kami tetap akan mengawal proses pengerjaan secara teknis di lapangan, karena masyarakat membutuhkannya. Jika dibiarkan mereka yang bekerja, ditakutkan tidak akan sesuai harapan," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Angaran itu diakui Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim) Kota Gorontalo, Meidi N Silangen, akan digunakan untuk penataan infrastruktur di kawasan Program "Kotaku" tahun 2017.
"Total anggaran itu akan dibagi dua, yakni pertama untuk skala kota sebanyak Rp12,8 miliar dan Rp1,7 miliar untuk skala lingkungan," katanya, Rabu.
Ia juga mengatakan, dana untuk skala kota sementara proses lelang dan dana skala lingkungan sementara proses pencairan.
Dana itu akan diperuntukan di empat kawasan kumuh, yaitu Kelurahan Limba B, Ipilo, Biawu dan Siendeng.
Sementara pembagiannya, Kelurahan Limba B akan mendapat Rp11 milar, sisanya untuk infrastruktur di Kelurahan Ipilo.
"Dua kelurahan itu masuk di skala kota. Untuk skala lingkungan di Kelurahan Biawu dan Siendeng ditambah Limba B dan Ipilo dengan total anggaran Rp1,7 miliar," katanya.
Tambahnya, khusus untuk skala lingkungan, rincian alokasi anggara untuk Kelurahan Ipilo, Biawu, Limba, masing-masing Rp500 juta ditambah Kelurahan Biawao Rp350 juta.
Semua dana itu, lanjut Meidi, akan dikelolah oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Peran instansinya sebagai pendamping di lapangan.
"Kami tetap akan mengawal proses pengerjaan secara teknis di lapangan, karena masyarakat membutuhkannya. Jika dibiarkan mereka yang bekerja, ditakutkan tidak akan sesuai harapan," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017