Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, mengembangkan tanaman refugia sebagai salah satu langkah penanggulangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Bulango Timur, Suwandi Said, Jumat, mengatakan bahwa tanaman bunga tahi ayam atau Tagetes merupakan salah satu tanaman refugia yang multi manfaat.
"Tanaman refugia kini kian eksis di dunia pertanian, dan kini jenis tanaman ini telah dikembangkan di Balai Penyuluh Pertanian Bulango Timur," ujarnya.
Suwandi menjelaskan bahwa tanaman tersebut dipilih karena merupakan salah satu mikrohabitat musuh alami sebagai upaya penangkal adanya serangan OPT.
"Selain sebagai mikrohabita musuh alami, pengembangan refugia inipun dimaksudkan sebagai tanaman hias agar kebun percontohan dapat terlihat indah," kata dia, lagi.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Roswati Agus mengatakan saat ini pihaknya terus mensosialisasikan penanaman tanaman refugia untuk penanggulangan hama tanaman.
Pengendalian organisme pengganggu tanaman menurut Roswati tidak harus menggunakan pestisida, namun secara alami penanggulangan OPT bisa dengan tanaman refugia ini.
"Lebih efektif, efisien, ekonomis serta memberikan dampak baik bagi lingkungan dan tentu searah dengan visi daerah sebagai kabupaten konservasi," jelas Roswati.
Selain Tagetes, ada beberapa jenis bunga tanaman refugia yang dapat dikembangkan seperti bunga matahari, bunga tampak dara, bunga kertas dan kacang panjang.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Bulango Timur, Suwandi Said, Jumat, mengatakan bahwa tanaman bunga tahi ayam atau Tagetes merupakan salah satu tanaman refugia yang multi manfaat.
"Tanaman refugia kini kian eksis di dunia pertanian, dan kini jenis tanaman ini telah dikembangkan di Balai Penyuluh Pertanian Bulango Timur," ujarnya.
Suwandi menjelaskan bahwa tanaman tersebut dipilih karena merupakan salah satu mikrohabitat musuh alami sebagai upaya penangkal adanya serangan OPT.
"Selain sebagai mikrohabita musuh alami, pengembangan refugia inipun dimaksudkan sebagai tanaman hias agar kebun percontohan dapat terlihat indah," kata dia, lagi.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Roswati Agus mengatakan saat ini pihaknya terus mensosialisasikan penanaman tanaman refugia untuk penanggulangan hama tanaman.
Pengendalian organisme pengganggu tanaman menurut Roswati tidak harus menggunakan pestisida, namun secara alami penanggulangan OPT bisa dengan tanaman refugia ini.
"Lebih efektif, efisien, ekonomis serta memberikan dampak baik bagi lingkungan dan tentu searah dengan visi daerah sebagai kabupaten konservasi," jelas Roswati.
Selain Tagetes, ada beberapa jenis bunga tanaman refugia yang dapat dikembangkan seperti bunga matahari, bunga tampak dara, bunga kertas dan kacang panjang.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018