Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Ihsanurijal mengatakan Nilai Tukar Petani (NTP) di daerah ini pada bulan Maret 2014 tercatat 101,10 mengalami kenaikan sebesar 0,58 persen dari bulan sebelumnya 100,52.

Pada bulan Maret 2014, NTP Provinsi Gorontalo masing-masing subsektor tercatat sebesar 97,95 untuk Subsektor Tanaman Pangan, 112,47 untuk Subsektor Hortikultura, 97,14 dan 99,11 untuk Subsektor Perikanan, kata Kepala BPS Ihsanurijal, Selasa.

Ia mengatakan, dari sepuluh provinsi di Kawasan Timur Indonesia ada tujuh provinsi yang NTP-nya berada di atas angka 100. NTP tertinggi dicapai oleh Sulawesi Selatan dengan nilai sebesar 105,56 yang diikuti Sulawesi Tengah sebesar 103,30, Sulawesi Barat sebesar 102,80, Maluku Utara 102,11, Sulawesi Tenggara 101,24, dan Gorontalo sebesar 101,10.

Sedangkan NTP terendah terjadi pada Provinsi Papua sebesar 97,43.

NTP nasional sebesar 101,86 mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 101,79.

"Pada Maret 2014, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Gorontalo sebesar 0,49 persen," kata Ihsanurijal.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada beberapa kelompok yaitu kelompok bahan makanan (0,79 persen), makanan jadi (0,31 persen), dan perumahan (0,02 persen).

Sementara kelompok sandang naik 0,36 persen, kesehatan 0,54 persen, pendidikan, rekreasi dan komunikasi 0,35 persen, sedangkan transportasi dan komunikasi mengalami deflasi sebesar 0,07%.

Di sisi lain, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Gorontalo pada Maret 2014 sebesar 105,90 atau naik 0,87 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014