Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat nilai tukar petani (NTP), yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat daya beli petani di perdesaan, pada Maret 2023 mengalami kenaikan.
"NTP Gorontalo bulan Maret 2023 sebesar 104,35 atau naik 3,90 persen dibanding NTP bulan sebelumnya," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Senin.
Ia menjelaskan kenaikan NTP dikarenakan indeks harga yang diterima petani naik sebesar 4,44 persen, indeks harga yang dibayar petani hanya naik sebesar 0,52 persen.
"Kenaikan NTP pada Maret 2023 disebabkan oleh naiknya indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibanding naiknya indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga," jelas dia.
Pada Maret 2023 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Gorontalo sebesar 0,69 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Kenaikan NTP bulan Maret 2023 dipengaruhi oleh naiknya NTP di tiga subsektor pertanian, yaitu NTP subsektor tanaman pangan sebesar 6,97 persen, subsektor hortikultura sebesar 5,53 persen, dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,24 persen.
Sedangkan, penurunan terjadi pada subsektor peternakan sebesar 1,24 persen dan subsektor perikanan sebesar 3,20 persen.
Dari 10 provinsi di bagian timur Indonesia, sembilan provinsi mengalami kenaikan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada Maret 2023 terjadi di Provinsi Gorontalo yaitu sebesar 3,90 persen dan penurunan NTP terjadi di Provinsi Papua yaitu sebesar 0,28 persen.
Nilai tukar petani di Gorontalo naik pada Maret 2023
Senin, 3 April 2023 16:19 WIB