Gorontalo (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Gorontalo pada bulan Desember 2021 naik 1,16 poin dibanding bulan sebelumnya.
"Pada bulan Desember NTP mencapai 105,59 poin, sedangkan pada bulan November 2021 sebesar 104,39 poin," ujar Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Senin.
NTP subsektor holtikultura naik 24 persen dari 104,66 pada bulan November menjadi 129,78 pada bulan November 2021.
"Nilai petani holtikultura mengalami keuntungan dengan naiknya harga cabai rawit," ujarnya.
Hanif menjelaskan, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
"Pada Desember 2021 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Gorontalo sebesar 1,71 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau," jelasnya.
Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Gorontalo bulan Desember 2021 sebesar 108,55 atau naik sebesar 2,23 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Nilai Tukar Petani Gorontalo naik 1,16 poin
Senin, 3 Januari 2022 13:40 WIB