Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan warga untuk selalu memeriksa tabung gas agar tidak terjadi ledakan seperti di Ruko Grand Wijaya II Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis sekitar pukul 04.30 WIB.
"Dari kejadian ini, kami mengimbau seluruh masyarakat untuk memeriksa tabung gasnya dan memastikan tidak ada kebocoran dan kerusakan," katanya usai meninjau lokasi ledakan, Kamis pagi.
Gubernur Jakarta mengatakan jika ada kecurigaan terhadap tabung gas maka warga tidak perlu ragu untuk melapor ke petugas di kelurahan atau petugas lainnya.
"Karena ketika ada kebocoran, risikonya fatal," katanya menegaskan.
Meski tabung gas sudah aman, katanya, maka warga tetap harus memeriksa ulang secara rutin.
Anies mempercayakan kepada kepolisian untuk menyelidiki ledakan itu.
"Ini juga nanti dibersihkan agar masyarakat bisa beraktifitas kembali," katanya.
Dia bersyukur ledakan tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
"Ini terjadi pagi hari ketika belum ada kegiatan perkantoran. Karena itulah kita bersyukur tidak ada korban jiwa," katanya.
Ia mengatakan jika ledakan terjadi di siang hari saat warga telah beraktifas maka bisa saja ada korban.
Aparat Polres Metro Jakarta Selatan juga telah memasang garis polisi di lokasi ledakan kompleks ruko Grand Wijaya II, Kamis pagi.
Polisi yang berjaga di lokasi kejadian melarang warga untuk mendekat ke sumber ledakan karena dikhawatirkan masih ada bahan berbahaya di sekitar pusat ledakan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Indra Jafar menyatakan ledakan terjadi akibat kebocoran tabung gas ukuran 12 kilogram.
Baca juga: Garis polisi dipasang di lokasi ledakan ruko Kebayoran Baru
Kombes Indra menegaskan ledakan itu tidak menimbulkan korban jiwa meninggal dunia.
Sementara itu,Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Stefanus Tamuntuan mengatakan ledakan terjadi pada dapur kantor konsultan hukum yang sedang kosong.
AKBP Stefanus memastikan anggota penjinak bom telah menyisir tidak ditemukan bahan peledak di sekitar lokasi kejadian.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018
"Dari kejadian ini, kami mengimbau seluruh masyarakat untuk memeriksa tabung gasnya dan memastikan tidak ada kebocoran dan kerusakan," katanya usai meninjau lokasi ledakan, Kamis pagi.
Gubernur Jakarta mengatakan jika ada kecurigaan terhadap tabung gas maka warga tidak perlu ragu untuk melapor ke petugas di kelurahan atau petugas lainnya.
"Karena ketika ada kebocoran, risikonya fatal," katanya menegaskan.
Meski tabung gas sudah aman, katanya, maka warga tetap harus memeriksa ulang secara rutin.
Anies mempercayakan kepada kepolisian untuk menyelidiki ledakan itu.
"Ini juga nanti dibersihkan agar masyarakat bisa beraktifitas kembali," katanya.
Dia bersyukur ledakan tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
"Ini terjadi pagi hari ketika belum ada kegiatan perkantoran. Karena itulah kita bersyukur tidak ada korban jiwa," katanya.
Ia mengatakan jika ledakan terjadi di siang hari saat warga telah beraktifas maka bisa saja ada korban.
Aparat Polres Metro Jakarta Selatan juga telah memasang garis polisi di lokasi ledakan kompleks ruko Grand Wijaya II, Kamis pagi.
Polisi yang berjaga di lokasi kejadian melarang warga untuk mendekat ke sumber ledakan karena dikhawatirkan masih ada bahan berbahaya di sekitar pusat ledakan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Indra Jafar menyatakan ledakan terjadi akibat kebocoran tabung gas ukuran 12 kilogram.
Baca juga: Garis polisi dipasang di lokasi ledakan ruko Kebayoran Baru
Kombes Indra menegaskan ledakan itu tidak menimbulkan korban jiwa meninggal dunia.
Sementara itu,Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Stefanus Tamuntuan mengatakan ledakan terjadi pada dapur kantor konsultan hukum yang sedang kosong.
AKBP Stefanus memastikan anggota penjinak bom telah menyisir tidak ditemukan bahan peledak di sekitar lokasi kejadian.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018