Sulteng,  (Antaranews Gorontalo) - Posko pengungsian yang menampung 1.682, warga terdampak gempa bumi-tsunami, di Markas Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) di Jalan Soekarno Hatta, Mamboro, Kota Palu, sangat memerlukan fasilitas toilet dan air bersih.

"Posko ini juga menjadi rujukan pasien dari Rumah Sakit Undata Baru di wilayah Tondo Kota Palu," ujar Koordinator Posko Medis Polda, Mahbub Ahdar, kepada wartawan ANTARA, Senin.

Ia mengaku, kesulitan mengatasi pasien yang akan buang air, akibat belum tersediannya toilet khusus pasien, sebab masih digabung dengan pengungsi lainnya.

Serta tidak adanya air bersih yang bisa digunakan untuk keperluan buang air.

Ia berharap, posko itu mendapat bantuan fasilitas toilet khusus pasien, serta bantuan pampers bagi pasien yang mengalami kesulitan berjalan.

Mahbub mengatakan, rata-rata pasien yang dirujuk harus diinfus dan memerlukan makanan sebab selama ini bertahan dengan makanan seadanya, bahkan belum makan nasi.

Total pasien yang sementara dirawat sebanyak 68 orang pasien yang sakit dipengungsian akibat diserang batuk, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan demam, didominasi pasien anak-anak. Serta 26 orang pasien rujukan dari RS Undata Baru.

Satu pasien diantaranya, belum diketahui identitasnya, selain diperkirakan berusia 80 tahun dan terinformasi sudah menjalani perawatan medis selama 1 bulan di ruang flamboyan RS Undata, tanpa pernah dijenguk keluarganya.

"Beliau sangat memerlukan bantuan pampers, sebab semenjak dirujuk, belum mau berkomunikasi dengan para petugas medis," ujarnya.

Pantauan posko Polda Sulteng menampung para pengungsi dari wilayah Kelurahan Talise, Tondo, Kampung Nelayan dan para mahasiswa dari Universitas Tadulako.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018