Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo, Winarni Monoarfa mengatakan, dilihat letak geografis Gorontalo memiliki potensi cukup besar terjadinya gas rumah kaca.

Menurut sekda, saat membuka Workshop Pengembangan Inventarisasi Gas Rumah Kaca di Gorontalo, Rabu, itu bisa dilihat dari aspek perikanan dan kelautan, di mana Gorontalo diapit oleh Teluk tomini dan Laut sulawesi.

Sementara di bidang pertanian dengan luas lahan pertanian kurang lebih empat ratus ribu hektare, tiga ratus ribu di antaranya merupakan lahan kering.

"Jika tidak kita antisipasi maka akan terjadi pemanasan global dan kerusakan lingkungan yang lebih cepat. Oleh karenanya pembangunan infrastruktur serta ekonomi kerakyatan tetap berlandaskan pada pembangunan yang berawasan lingkungan," jelasnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk menjalankan pembangunan berwawasan lingkungan di daerah.

Komitmen tersebut, mulai diterapkan di hampir semua belahan dunia untuk mengantisipasi degradasi lingkungan secara global.

Melalui pelaksanaan workshop yang diikuti oleh aparatur di bidang lingkungan tersebut, sekda berharap dapat meningkatkan pemahaman pegawai tentang inovasi pengelolaan dan penanganan efek gas rumah kaca.

Selain itu, dinas terkait secara berkala bisa memantau dampak dari program pengurangan efek gas rumah kaca di tiap daerah.

"Perlu ada pemetaan potensi ancaman kerusakan lingkungan di tiap daerah. Di Kota Gorontalo misalnya, 22 persen PDRB disumbangkan oleh sektor perdagangan dan transportasi. Di sisi lain, masalah lingkungan bisa terjadi dengan konsentrasi CO2 di ambang batas. Perlu ada langkah antisipatif dengan penanaman pohon dan penyediaan ruang terbuka hijau yang lebih banyak," imbuhnya.

Sejak tahun 2007 sejumlah upaya telah dilaksanakan untuk meminimalisir perubahan iklim dan kerusakan lingkungan di antaranya dengan program "responces to climate change" berupa pemberdayaan masyarakat desa berbasis konservasi dan sosialisasi 3-R pada pengelolaan sampah.

Tahun 2012, Pemprov Gorontalo telah membentuk tim Koordinasi dan Kelompok Kerja Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Gas Rumah Kaca (Pokja RAD-GRK).

Pokja tersebut dibagi ke dalam 4 bidang yakni pertanian, perkebunan dan peternakan, bidang kehutanan dan energi, bidang transportasi serta bidang perindustrian dan pengelolaan limbah.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014