Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Menunaikan ibadah haji dan umrah menjadi modus operandi tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal ke kawasan Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, kata Dirjen Imigrasi Kemkumham Ronny F Sompie.

"Negara tujuan ada modus operandi, Timur Tengah khususnya Arab Saudi modus operandi ziarah, umroh atau haji, tetapi tidak kembali," ujar Ronny F Sompie di Jakarta, Rabu.

Untuk negara terdekat Indonesia, yakni Singapura, disebutnya cenderung sedikit pelanggaran dari TKI karena pencegahan yang ketat oleh pihak otoritas Singapura.

Sementara untuk Malaysia yang memiliki perbatasan luas dengan Indonesia, modus operandi yang digunakan TKI ilegal tanpa memiliki paspor adalah memasuki wilayah Malaysia bukan melalui pos imigrasi atau lintas batas negara.

Modus operandi lainnya TKI ilegal pemilik paspor adalah menjenguk keluarga yang bekerja di Malaysia, tetapi tidak kembali dan bekerja di negara tersebut.

Untuk China yang mewajibkan pekerja rumah tangga dari warga lokal, modus operandi yang digunakan adalah menikahi TKI ilegal.

"Keluhan ini ada setelah jadi korban. Kami berupaya mencegah tentu siapa yang mengurus pemberangkatan, pernikahan pasti sudah tahu," ucap Ronny.

Ada pun untuk Taiwan, Korea Selatan dan Jepang modus operandinya berupa magang.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektoral, seperti dengan Kemenag serta Kedubes Arab Saudi di Jakarta yang memberikan visa. Selain itu, pengawasan lintas sektoral di kawasan tujuan disebutnya penting untuk dilakukan.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2018