Gorontalo, (Antara News) - "Mata Garuda Gorontalo" yang merupakan ikatan alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), mengajak siswa SDN 51 Dumbo Raya, Kabupaten Bone Bolango, untuk berkreasi dengan sampah pada kegiatan "Massive Action".

"Ini merupakan program sosial dari kami alumni untuk kembali mengabdi ke daerah, " jelas Ayu Anastasia Rahman, Ketua Mata Garuda Gorontalo, Kamis.

Hal itulah yang membuat Mata Garuda menjadi wadah para alumni penerima beasiswa LPDP untuk tetap bersinergi dengan masyarakat dan menyelesaikan isu-isu yang ada di sekitar.

"Kami menjadikan SDN 51 Dumbo Raya sebagai tempat diadakannya kegiatan karena telah dipertimbangkan dengan isu lingkungan, yang secara geografis sekolah tersebut terletak dekat dengan pantai," ujarnya.

Isu tersebut adalah terkait banyaknya sampah plastik yang masih dibuang ke pantai, serta kurangnya kepekaan terhadap sampah plastik yang sebetulnya bisa untuk didaur ulang menjadi sesuatu yang dapat digunakan kembali bahkan dapat dijual.

Salah seorang pemateri Gerakan Tobat Plastik, Fitri Fathia Paramita Kinanti, menjelaskan bahwa sampah plastik adalah ancaman besar terhadap ekosistem dan lingkungan.

"Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan mulai dari diri sendiri dan dari hal kecil yang nantinya akan berdampak positif bagi lingkungan," ungkapnya.

Salah satu caranya adalah memanfaatkan sampah plastik yang ada di lingkungan sekitar menjadi sebuah karya.

"Banyak karya yang diciptakan oleh para siswa di antaranya ada tudung saji, pot bunga gantung, celengan, gelas sebagai wadah permen serta tas belanja," jelasnya.

Ia juga berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat membuat para siswa semakin sadar akan kebersihan lingkungan dan menghentikan pemakaian alat makan plastik sekali pakai.

Pewarta: Dian Bawenti

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019