Gorontalo (ANTARA) - Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Selasa, menemui Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti di Jakarta, terkait pengalihan Politeknik Gorontalo (Poligon) menjadi Politeknik Negueri (Poligon).

"Kami ingin mengecek sejauh mana proses status Poligon menjadi negeri. Jika ada yang kurang dalam berkas yang telah kami sampaikan, akan segera kami penuhi dan lengkapi," kata Idris saat dihubungi dari Gorontalo.

Menanggapi hal tersebut, kata dia, Sekjen Kemenristekdikti Ainun Na'im menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima berkas pengalihan status Poligon menjadi negeri, yang saat ini dalam proses di Kemenristekdikti.

"Secepatnya akan kami informasikan jika ada hal-hal yang perlu dilengkapi," ujar Ainun Na'im yang didampingi oleh Direktur Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Tinggi dan Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kemenristekdikti.

Poligon berdiri pada tahun 2008 di bawah binaan Pemerintah Provinsi Gorontalo, dengan tiga program studi, yaitu Mesin dan Peralatan Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian, serta Teknik Informatika.

Sejak berdiri 11 tahun lalu, total mahasiswa Poligon sebanyak 1.169 orang dengan jumlah lulusan sebanyak 411 orang.

Selain membahas penegerian Poligon, pada pertemuan itu juga dibahas pendirian Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) untuk wilayah Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah, yang berkedudukan di Provinsi Gorontalo.

Menyangkut pendirian L2Dikti Gorontalo, Kemenristekdikti menyatakan tinggal menunggu proses sertifikasi lahan sebagai salah satu syarat dalam penyerahan aset.
 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019