Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, memastikan tidak ada warga negara asing (WNA) terdaftar sebagai pemilih di daerah itu.
"Tidak ada WNA yang terdaftar sebagai pemilih maupun WNA pemilik Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik yang masuk dalam daftar pemilih tambahan (DPTb 2) pada Pemilu 2019 di daerah ini," ujar Ketua KPU Gorontalo Utara, Sofyan Djakfar, di Gorontalo, Selasa.
Ia mengakui, hal tersebut sempat dipertanyakan pihak Bawaslu Kabupaten, namun langsung dikoordinasikan dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat.
Pihaknya menjelaskan, ada WNI asal Medan, Sumatera Utara yang tercatat sebagai salah satu tenaga kerja di proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tomilito, di Kecamatan Tomilito.
Memang yang bersangkutan masih menggunakan nama asli dari negara asalnya, namun dipastikan telah berkewarganegaraan Indonesia.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Disdukcapil dan dapat dipastikan tenaga kerja bernama Ceng Sun itu, merupakan warga negara Indonesia (WNI) sebab telah berpindah kewarganegaraan setelah lama tinggal dan menetap di Medan," jelas Sofyan.
Ia memastikan, tidak ada satupun WNA yang terdaftar sebagai pemilih meskipun ada tenaga kerja asing yang bekerja di daerah itu, baik yang ada di Kecamatan Tomilito maupun Kecamatan Anggrek.
"Terdapat program investasi yang mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) di daerah ini, namun dipastikan tidak ada yang terdaftar dalam DPT maupun DPTb 2," jelasnya.
Sementara itu, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten, Yanti Halalangi mengatakan, pihaknya akan terus mendorong pengawasan DPT di daerah itu, agar tidak ada WNA yang terdaftar sebagai pemilih.
Termasuk dalam rekapitulasi dan penetapan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) tahap 2 Pemilu 2019 yang baru saja digelar pihak KPU Kabupaten.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan KPU untuk menyisir DPT maupun daftar pemilih khusus (DPK) yang akan dimasukkan dalam DPTb untuk mencegah masuknya WNA dalam DPT, maupun hal-hal lainnya yang bisa mencederai DPT untuk Pemilu 2019 di daerah ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Tidak ada WNA yang terdaftar sebagai pemilih maupun WNA pemilik Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik yang masuk dalam daftar pemilih tambahan (DPTb 2) pada Pemilu 2019 di daerah ini," ujar Ketua KPU Gorontalo Utara, Sofyan Djakfar, di Gorontalo, Selasa.
Ia mengakui, hal tersebut sempat dipertanyakan pihak Bawaslu Kabupaten, namun langsung dikoordinasikan dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) setempat.
Pihaknya menjelaskan, ada WNI asal Medan, Sumatera Utara yang tercatat sebagai salah satu tenaga kerja di proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tomilito, di Kecamatan Tomilito.
Memang yang bersangkutan masih menggunakan nama asli dari negara asalnya, namun dipastikan telah berkewarganegaraan Indonesia.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Disdukcapil dan dapat dipastikan tenaga kerja bernama Ceng Sun itu, merupakan warga negara Indonesia (WNI) sebab telah berpindah kewarganegaraan setelah lama tinggal dan menetap di Medan," jelas Sofyan.
Ia memastikan, tidak ada satupun WNA yang terdaftar sebagai pemilih meskipun ada tenaga kerja asing yang bekerja di daerah itu, baik yang ada di Kecamatan Tomilito maupun Kecamatan Anggrek.
"Terdapat program investasi yang mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) di daerah ini, namun dipastikan tidak ada yang terdaftar dalam DPT maupun DPTb 2," jelasnya.
Sementara itu, Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten, Yanti Halalangi mengatakan, pihaknya akan terus mendorong pengawasan DPT di daerah itu, agar tidak ada WNA yang terdaftar sebagai pemilih.
Termasuk dalam rekapitulasi dan penetapan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) tahap 2 Pemilu 2019 yang baru saja digelar pihak KPU Kabupaten.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan KPU untuk menyisir DPT maupun daftar pemilih khusus (DPK) yang akan dimasukkan dalam DPTb untuk mencegah masuknya WNA dalam DPT, maupun hal-hal lainnya yang bisa mencederai DPT untuk Pemilu 2019 di daerah ini," ujarnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019