Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, akan fokus melakukan pemeriksaan bagian organ hewan kurban pada penyembelihan hewan kurban pada  Idul Adha 1440 Hijryah.

"Selain pemeriksaan daging, yang terpenting adalah pemeriksaan bagian organ dalam pada sapi dan kambing, untuk pemeriksaan post mortem," ujar Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Pengolahan dan Pemasaran, Disnakkeswan Gorontalo Utara drh Yeni Retno Wati di Gorontalo, Sabtu.

Bagian organ hati, kata dia, paling rawan karena rentan penyakit cacing hati atau dalam istilah ilmiah disebut "faschiolosis". Biasanya ditemukan pada sapi yang dilepas di daerah berair atau rawa.

Namun, katanya, tidak semua hewan sapi menderita penyakit cacing hati, apalagi jika pemiliknya rajin memberi obat cacing.

"Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, setiap tahun kami pasti menemukan bagian organ sapi khususnya hati yang mengandung cacing sehingga tidak layak konsumsi," ujarnya.

Bentuk cacing seperti daun kecil yang bergerak-gerak. Jika tidak teliti, cacing tersebut tidak terlihat jelas. Karenanya petugas penyembelihan  dan pembagian daging hewan kurban dapat selektif.

Yeni mengatakan khusus organ hati sapi yang mengandung cacing dan tergolong parah, dapat terlihat pada warna organ hati yang sudah pucat, mengeras dan ditemukan cacing hati.

"Sebaiknya langsung dibuang agar tidak dikonsumsi," ucapnya.
Pemeriksaan kelayakan hewan kurban untuk penyembelihan di hari raya Idul Adha 1440 Hijriyah oleh Disnakkeswan Gorontalo Utara. (Antara/Susanti Sako)
Keamanan pangan asal hewan, kata dia, menjadi program pemerintah daerah yang terus mendapat perhatian prioritas. Apalagi pemerikaaan post mortem, juga intensif dilakukan di hari-hari biasanya.

"Rencananya pemeriksaan post mortem akan kami lakukan diantaranya, di wilayah Desa Botungobungo, Kecamatan Kwandang serta wilayah lainnya dengan menyebar tim pemeriksa," ujarnya.

Khusus pemeriksaan ante mortem, sudah dilakukan pihaknya kata Yeni, menjangkau pemeriksaan hewan kurban di 11 kecamatan.
Totalnya sebanyak 591 ekor sapi dan 13 ekor kambing, terbanyak di wilayah Kecamatan Kwandang atau di ibu kota kabupaten, mencapai 123 ekor sapi dan 2 ekor kambing.

Hasilnya, kata dia, tidak ditemukan sapi maupun kambing betina, namun masih ditemukan sapi yang belum cukup umur, ditandai gigi yang tidak lengkap atau ada juga yang giginya belum tanggal.

"Meski beralasan harga sapi dibeli sangat mahal, namun kami secara serius mengingatkan para kelompok pemilik hewan kurban untuk tidak menyembelih sapi maupun kambing yang tidak memenuhi syarat penyembelihan hewan kurban," ujarnya.

Namun kata dia, persentase yang ditemukan sangat sedikit, sebab rata-rata hasil pemeriksaannya menemukan sapi dan kambing layak sembelih.
 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019