Gorontalo (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, memerlukan tambahan dokter hewan untuk menunjang pelaksanaan program peternakan dan pelayanan kesehatan hewan di daerah itu.
"Saat ini kita hanya memiliki satu orang dokter hewan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebelumnya ada pula satu orang dokter hewan berstatus tenaga kontrak, namun kebijakan menghapus honorer membuat tidak ada lagi alokasi anggaran untuk membayar honor tersebut," kata Kepala Disnakkeswan Gorontalo Utara Rusli Akase di Gorontalo, Jumat.
Menurutnya, jumlah minimal dokter hewan di daerah itu sebanyak lima orang, mengingat ada 11 kecamatan dengan kondisi geografis didominasi perbukitan dan beberapa kecamatan cukup berjauhan.
Belum lagi, kata Rusli, beberapa risiko yang harus dihadapi seorang dokter hewan dalam menjalankan tugasnya, seperti pada program vaksinasi ternak sapi.
"Hanya dengan satu orang dokter hewan, vaksinasi ini cukup terkendala untuk mencapai target minimal 50 sapi divaksin setiap hari. Apalagi kebanyakan ternak sapi tidak dikandangkan. Tentu dokter harus menjangkau keberadaan sapi, ditambah dengan risiko tendangan sapi saat akan disuntik, sehingga keperluan menambah jumlah dokter hewan sangat mendesak," kata Rusli.
Ia telah mengajukan penambahan jumlah kuota dokter hewan pada formasi CPNS tahun 2024.
"Saya menyampaikan langsung ke Pak Sekretaris Daerah, juga pihak Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) untuk mendapatkan perhatian," katanya.
Pihaknya sangat berharap tahun ini akan ada penambahan dokter hewan di daerah itu, mengingat banyaknya layanan kesehatan hewan yang memerlukan dukungan sumber daya manusia maupun anggaran memadai.