Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Warga Gorontalo protes dengan padamnya listrik dan air PDAM dalam beberapa hari terakhir.

"Pemadaman bergilir sehari bisa sekali sampai dua kali dan lama pemadaman tiga jam, bertambah lagi dengan air PDAM yang mati total dalam beberapa hari terakhir. Ini sangat meresahkan," kata warga Kelurahan Wumialo, Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, Irwan Karim, Kamis.

Untuk mandi, ia terpaksa harus pergi ke rumah orang tuanya di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.

Menurut dia, kondisi tersebut berdampak pada produktivitas kerjanya sehari-hari, karena pemadaman berlangsung pada jam kerja.

Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Hubungan Langganan PDAM Kota Gorontalo Wanser Lasaleo mengakui air tidak bisa disalurkan dalam tiga hari terakhir.

"Kami memang sedang membenahi jaringan instalasi induk di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango dan melakukan pembersihan endapan atau wash out," jelasnya.

Pembersihan dilakukan karena pelanggan mengeluhkan kualitas air yang berwarna coklat di beberapa lokasi.

Pekerjaan itu berlangsung selama tiga hari dan berakhir pada 1 Oktober 2014, serta diumumkan kepada masyarakat melalui RRI.

Pelanggan yang tidak bisa menikmati air bersih yakni di Kecamatan Hulontalangi, Dungingi, Kota Barat, dan sebagian Kota Tengah.

"Hari ini pasokan air kembali lancar. Hanya saja mungkin ada rumah warga yang belum lancar airnya, karena proses penyaluran air dari instalasi hingga ke rumah warga butuh waktu bervariasi," tambahnya.

Di sisi lain ia mengungkapkan pemadalam listrik yang dilakukan PLN juga berdampak besar pada pasokan air ke rumah warga, karena daya yang digunakan untuk pompa menjadi tidak maksimal.

Penggunaan genset, lanjutnya, tetap belum bisa memaksimalkan tiga kerja pompa milik PDAM, sehingga tekanan air dalam pipa lebih rendah bila dibandingkan menggunakan pasokan listrik dari PLN.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014