Bupati Bone Bolango, Hamim Pou mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyukseskan gerakan massal menanam pohon dengan jargon Bonebol Sedekah Pohon dan Oksigen (SPOg).
"Ada sekitar 18 ribu pohon atau bibit buah-buahan, termasuk pohon pelindung yang kita akan tanam dalam gerakan Bonebol SPOg tersebut," ucap Hamim di Gorontalo, Senin.
Bupati Hamim Pou mengungkapkan, gerakan Bonebol SPOg tersebut mungkin tidak masuk akal bagi sebagian orang karena dilakukan pada saat musim kemarau, tapi ini bagian dari usaha atau ikhtiar bersama.
"Insya Allah setelah ditanam terus disiram setiap hari, saya yakin pasti tumbuh. Penanaman pohonnya juga tentu memperhatikan tekstur tanah di masing-masing kawasan atau desa," ungkap dia.
Pohon tersebut tidak harus ditanam di pinggir jalan, tapi di belakang pagar atau di halaman rumah masing-masing.
"Jadi pemilik rumah bertanggungjawab memastikan bahwa pohon atau bibit buah yang ditanam itu tumbuh," lanjutnya.
Oleh karena itu itu, Hamim mengajak seluruh masyarakat untuk mensukseskan gerakan SPOg tersebut.
"Saya mengajak kita semua, mari sukseskan gerakan Bonebol SPOg ini pada tanggal 18 September 2019, setelah sholat subuh atau pukul 05.30 Wita, kita bergerak semua dan diharapkan dalam setengah jam selesai penanamannya," pintanya.
Menurut Hamim, hasilnya akan bisa dilihat pada 2 hingga 3 tahun mendatang, dimana seluruh masyarakat berkontribusi pada lahirnya 18 ribu pohon atau bibit buah-buahan yang baru di Bone Bolango untuk generasi berikutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Ada sekitar 18 ribu pohon atau bibit buah-buahan, termasuk pohon pelindung yang kita akan tanam dalam gerakan Bonebol SPOg tersebut," ucap Hamim di Gorontalo, Senin.
Bupati Hamim Pou mengungkapkan, gerakan Bonebol SPOg tersebut mungkin tidak masuk akal bagi sebagian orang karena dilakukan pada saat musim kemarau, tapi ini bagian dari usaha atau ikhtiar bersama.
"Insya Allah setelah ditanam terus disiram setiap hari, saya yakin pasti tumbuh. Penanaman pohonnya juga tentu memperhatikan tekstur tanah di masing-masing kawasan atau desa," ungkap dia.
Pohon tersebut tidak harus ditanam di pinggir jalan, tapi di belakang pagar atau di halaman rumah masing-masing.
"Jadi pemilik rumah bertanggungjawab memastikan bahwa pohon atau bibit buah yang ditanam itu tumbuh," lanjutnya.
Oleh karena itu itu, Hamim mengajak seluruh masyarakat untuk mensukseskan gerakan SPOg tersebut.
"Saya mengajak kita semua, mari sukseskan gerakan Bonebol SPOg ini pada tanggal 18 September 2019, setelah sholat subuh atau pukul 05.30 Wita, kita bergerak semua dan diharapkan dalam setengah jam selesai penanamannya," pintanya.
Menurut Hamim, hasilnya akan bisa dilihat pada 2 hingga 3 tahun mendatang, dimana seluruh masyarakat berkontribusi pada lahirnya 18 ribu pohon atau bibit buah-buahan yang baru di Bone Bolango untuk generasi berikutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019