Manado (ANTARA) - Stok gula pasir yang dimiliki Perum Bulog Divre Sulawesi Utara Gorontalo (Sulutgo) hingga Februari 2020 sangat minim, dan masih menunggu kiriman dari kantor pusat.
"Saat ini stok gula pasir di gudang Bulog tinggal 10 ton dari sebelumnya sebanyak 120 ton," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) Eko Hari Kuncahyo di Manado, Selasa.
Dia berharap permintaan gula pasir ke kantor pusat segera dikirim, sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Sulutgo. "Stok gula pasir ini dijual baik di pasar murah maupun semua Rumah Pangan Kita (RPK)," kata Eko.
Eko mengatakan Bulog sangat terbuka bagi masyarakat dan pedagang yang ingin membeli gula pasir tersebut.
Ia mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena meski minim, stok yang ada mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
"Kami juga menjual di Rumah Pangan Kita (RPK), pasar swalayan, dan secara komersial, namun dengan harga yang sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET)," katanya.
Eko menjelaskan untuk gula pasir, Bulog hanya menerima perintah penugasan yang insidental dari Pemerintah, artinya penugasannya tidak kontinyu atau bersifat kondisional.
Stok gula pasir di Bulog Sulut-Gorontalo minim
Selasa, 18 Februari 2020 15:44 WIB