Gorontalo (ANTARA) - Tenaga ahli penguji Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk menganalisa swab test COVID-19 di BPOM Gorontalo bertambah satu tim (empat orang), sehingga menjadi dua tim.
Kepala BPOM Gorontalo Yudi Noviandi, Minggu, mengatakan tambahan tenaga empat orang merupakan kerja sama dengan Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Sebelumnya tenaga penguji swab di BPOM hanya satu tim, yang terdiri dari satu orang tenaga ahli dan tiga tenaga pendukung.
"Tenaga tambahan ini akan sama-sama mulai bekerja dengan tim kami begitu reagen kitnya tiba di Gorontalo. Kan sekarang masih menunggu pasokan reagen kit tambahan dari pemerintah pusat," ujarnya di Gorontalo.
Menurutnya, bertambahnya tim tersebut akan sangat membantu kelancaran pengujian sampel swab.
"Nanti kerjanya akan digilir, tergantung berapa sampel yang akan diuji dalam sehari. Sistem kerjanya kan sehari 'on' sehari 'off', karena bagaimana pun para pengujinya harus istirahat," tuturnya.
Selain bantuan tenaga, UNG juga memberi dukungan satu alat penguji PCR.
Rektor UNG Eduart Wolok mengatakan fasilitas alat PCR dan sistem robotik ekstraksi RNA tersebut milik Fakultas Pertanian.
"Akan ada banyak sampel yang harus diuji, sehingga kami ingin memberi dukungan alat dan SDM untuk optimalisasi dan mempercepat swab test," katanya.
Tenaga ahli penguji PCR di BPOM Gorontalo bertambah satu tim
Minggu, 3 Mei 2020 20:10 WIB