Gorontalo (ANTARA) - Danrem 133/Nani Wartabone, Kolonel Czi Bagus Antonov Hardito, meninjau pos batas Atinggola di wilayah timur Gorontalo Utara, terkait pengetatan pintu masuk Provinsi Gorontalo yang berbatasan dengan Sulawesi Utara.
Danrem di Gorontalo, Kamis mengatakan kegiatan penjagaan wilayah perbatasan Provinsi Gorontalo dengan daerah provinsi lain sampai saat ini, masih dijaga ketat oleh petugas gugus tugas penanganan COVID-19, gabungan TNI-Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan, serta yang terkait baik provinsi maupun kabupaten, untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran pelintas batas yang akan masuk wilayah Gorontalo.
Mengingat Provinsi Gorontalo saat ini, sedang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, yang akan berlangsung hingga akhir Mei 2020.
Ditambah adanya aturan dilarang mudik, maka wilayah perbatasan perlu diperketat dari para pemudik yang akan masuk Gorontalo, kecuali untuk kendaraan logistik, serta TNI-Polri yang melaksanakan tugas maupun kendaraan petugas yang menangani COVID-19.
Selain memberi semangat kepada seluruh petugas perbatasan yang harus siap siaga selama 1x24 jam menjaga ketat perbatasan, Danrem juga menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD), masker berstandar kesehatan serta madu untuk menambah imunitas para petugas.
"Mereka (petugas, red) menjaga perbatasan siang dan malam, maka kondisi tubuh harus prima dan selalu bersemangat dalam menjalankan tugas," ungkapnya.
Ia pun mengimbau, agar masyarakat tidak memaksakan diri dalam kegiatan mudik terutama bagi masyarakat yang datang dari luar Gorontalo.
Patuhilah anjuran pemerintah untuk tidak mudik dan lebih baik berdiam diri di rumah, saling menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga dan orang lain termasuk tetangga, agar terhindar dari virus Corona atau COVID-19.
Petugas perbatasan pun diminta mengambil tindakan tegas bagi pemudik yang memaksa masuk Gorontalo, namun tetap mengedepankan pendekatan persuasif.
Danrem 133/Nani Wartabone, didampingi Dandim 1314 Gorontalo Utara, Letkol Arm Firstya Andrean Gitrias, dalam kunjungan tersebut.