Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan tingkat kematian di Indonesia akibat penyakit yang disebabkan virus corona baru itu masih berada di atas rata-rata global, meski dia optimistis keadaan akan semakin membaik.
"Kita masih berada di sekitar 5,0 persen sementara angka global berada 4,47 persen dan angka ini akan terus dinamis," kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta pada Senin.
Yurianto mengatakan tingkat kematian itu bersifat dinamis dengan semakin banyak kasus yang ditemukan dan dirawat dengan baik maka angka kematian dan persentasenya juga akan turun.
Begitu pula dengan angka kesembuhan, kata pria yang menjabat sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan itu. Dia yakin jumlah kesembuhan semakin lama akan bertambah.
Optimisme itu didasarkan pada data terbaru Gugus Tugas COVID-19 yang memperlihatkan ada sembilan provinsi memiliki tingkat kesembuhan di atas 80 persen dan 19 provinsi berada di atas 70 persen.
Namun, dia memperingatkan bahwa masih banyak terdapat kasus positif yang belum teridentifikasi dan berada di tengah masyarakat. Protokol kesehatan harus dijalankan sebagai bentuk pencegahan infeksi COVID-19.
Data menunjukkan bahwa di sebagian provinsi dan bahkan kota masih terdapat penambahan kasus dalam jumlah banyak.
"Ini adalah indikasi bahwa memang disiplin untuk mematuhi protokol kesehatan harus kita kuatkan," kata dia.
Menurut data terbaru pada Senin ini, total terdapat 64.958 orang terkonfirmasi positif dengan 29.919 orang sudah dinyatakan sembuh dan 3.241 meninggal dunia. Terdapat 38.748 orang dalam pemantauan (ODP) dan 13.360 pasien dalam pengawasan (PDP) pada hari ini.*
Jubir pemerintah optimistis tingkat kematian COVID-19 di Indonesia akan turun
Senin, 6 Juli 2020 17:09 WIB