Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara menargetkan produksi jagung mencapai di atas 10 ton per hektare.
"Dengan pola tanam yang baik serta pengembangan bibit jagung yang tepat, kita perlu optimistis dapat mencapai target tersebut," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Gorontalo Utara Ridwan Yasin di Gorontalo, Sabtu.
Hal itu diungkapkan Ridwan di hadapan para kelompok petani di wilayah Kecamatan Sumalata Timur dan Sumalata yang merupakan kantong produksi jagung di kabupaten tersebut.
Saat ini, kata dia, petani masih menggunakan beragam bibit jagung, namun dengan pemanfaatan bibit seragam yang tepat pada musim tanam selanjutnya, diharapkan dapat memudahkan pendampingan dalam upaya meningkatkan produksi.
Pemerintah daerah pun, kata dia, berencana mengalokasikan anggaran bantuan bibit untuk para petani jagung.
Di samping terus mendukung upaya pendampingan melalui kerja sama di bidang pertanian, termasuk memanfaatkan keahlian Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan di bidang penangkaran bibit berkualitas.
Pemerintah daerah akan menggerakkan para penyuluh pertanian untuk memberi pendampingan progresif bagi para petani.
Agar dapat menerapkan protokol penanaman yang tepat, mulai dari penyiapan lahan, penggunaan bibit hingga perawatan areal tanam.
Sebab, dengan protokol yang tepat, produksi yang dihasilkan dapat sesuai harapan.
Jika saat ini, produksi jagung ada di kisaran 6,5 ton hingga 8 ton per hektare, ke depan ditargetkan dapat menembus di atas 15 ton per hektare.
"Kita bahkan boleh bermimpi dapat mencapai produksi 35 ton per hektare sama seperti produksi jagung di luar negeri. Untuk mewujudkannya, diperlukan komitmen dan kerja keras yang tinggi," ucapnya.
Pemkab Gorontalo Utara targetkan produksi jagung di atas 10 ton/ha
Minggu, 9 Agustus 2020 5:30 WIB