Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Provinsi Gorontalo, Idris Rahim mengatakan, kebutuhan darah terbesar di daerah itu, disalurkan untuk menolong korban kecelakaan.
"Sementara pengguna donor darah lainnya, yang jumlahnya cukup besar disalurkan, yakni pasien cuci darah serta ibu melahirkan," kata Idris, yang juga Wakil Gubernur Gorontalo, Senin.
Menurutnya, khusus untuk korban kecelakaan, kebutuhan darah tidak bisa ditunda, sehingga harus tersedia stok di Unit Transfusi Darah maupun Palang Merah Indonesia (PMI).
Namun, seringkali terjadi kekosongan stok darah di unit tersebut, sehingga pasien tidak tertangani dengan cepat.
"Biasanya solusi yang diambil, yakni meminta keluarga pasien menjadi pendonor. Padahal jika pasokan tersedia, pasien bisa langsung terlayani," imbuhnya.
Seharusnya pelayanan kesehatan yang maksimal bisa diperoleh pasien, dengan adanya kerja sama antara pemerintah, rumah sakit dan masyarakat.
"Ke depan kami akan melakukan berbagai langkah strategis, untuk menambah jumlah pendonor, agar seluruh kebutuhan darah bisa terpenuhi dengan cepat," tukasnya.
Setiap bulan, UTD dan PMI kekurangan sekitar 700 hingga 800 kantong darah setiap bulan, untuk melayani para pasien di daerah tersebut.
Meski telah memiliki para pendonor tetap, namun tetap saja kekurangan tersebut, tidak akan terpenuhi dengan hanya 150 relawan.