Gorontalo (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo di Gorontalo, Senin, mengatakan saat ini digitalisasi daerah sudah menjadi kebutuhan di berbagai sektor.
"Kami berterima kasih kepada BI Gorontalo dimana programnya sudah kami rasakan, dalam hal keuangan dan pelayanan pembayaran," ujar Nelson.
Apalagi di era pandemi COVID-19, menurut Nelson, pembayaran digital sangat dibutuhkan karena cepat, aman dan sehat melalui QRIS.
"Hari ini kami membentuk TP2DD, dan Insya Allah digitalisasi ini dapat dipercepat, kami Kabupaten Gorontalo memiliki potensi besar karena memiliki penduduk, UMKM dan ASN terbanyak di Gorontalo," ungkapnya.
Nelson berharap target 1.000 UMKM yang direncanakan dapat tercapai, dan terus didorong apalagi ia menargetkan standarisasi sistem keuangan.
"Hari ini kami bersama Sekda akan segera melakukan rapat, untuk memulai bagi ASN, UMKM dan pasar tradisional," kata dia, lagi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto mengatakan Keberadaan TP2DD sebagai wadah koordinasi yang dikembangkan melalui harmonisasi kebijakan dari pusat ke daerah serta antar daerah, diharapkan dapat menjadi sarana untuk mendukung pencapaian percepatan dan perluasan digitalisasi transaksi pemerintah.
"Bank Indonesia akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk menyiapkan beberapa program 'flagship' untuk membentuk ekosistem QRIS sebagai langkah guna mendorong terciptanya percepatan dan perluasan digitalisasi transaksi di kedua wilayah," ujarnya.
Menurut Budi, pembentukan TP2DD merupakan realisasi dari arahan Presiden Republik Indonesia melalui Keppres No. 3 Tahun 2021, dimana Keppres tersebut memuat mandat untuk membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota.
Pada kesempatan itu juga KPw BI Provinsi Gorontalo bersama Pemkab Gorontalo meluncurkan Gerakan 1.000 QRIS di pasar tradisional Limboto dan lingkungan Pemkab Gorontalo.