Gorontalo (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Provinsi Gorontalo, Irwan Abudi Usman menilai penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) merupakan langkah maju.
"Kami di daerah menilainya sebagai langkah maju yang dilakukan pemerintah pusat sebab banyak dimensi menguntungkan atas penggabungan tersebut," kata Irwan di Gorontalo, Rabu.
Dilihat dari sisi kajian teknis akademik terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, harusnya dua kementerian ini digabungkan.
Dari sisi kewenangan terstruktur, terkait pengembangannya pasti memiliki dimensi-dimensi tertentu.
Namun dari efisiensi anggaran, penggabungan itu lebih menguntungkan sebab tidak lagi menyerap anggaran sangat besar.
Karena tidak perlu lagi ada dua orang Sekjen, termasuk hingga struktur terbawah.
Sehingga terjadi penghematan anggaran sangat besar jika dua kementerian ini digabung.
Dari sisi penyelenggaraan secara teknis kata dia, perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang sebelumnya berbeda-beda telah dapat digabungkan pula.
Sebab kajian pengembangan ilmu pengetahuan memang tidak boleh setengah-setengah (parsial).
Harus menyeluruh (komprehensif). Jika turun kebawah terpilah-pilah maka berdampak pada munculnya 'raja-raja kecil' di masing-masing daerah.
Ia mencontohkan pada Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) di masing-masing provinsi.
Yang nampak, seperti terjadi pemblokiran dari sisi kajian pengembangan ilmu pengetahuan.
Karena seharusnya Perguruan Tinggi seperti Universitas Negeri Gorontalo (UNG) wajib masuk di dalam bagian LPMP, namun malah terpisah.
Sehingga, kata dia, penggabungan tersebut dinilai tepat sebab dalam konsep pengembangan dan kajian ilmu pengetahuan tidak sekadar melihat pendidikannya saja.
Namun perlu menyatu baik dalam konsep maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkoordinir menjadi satu organisasi atau tidak terpisah-pisah.
Kadisdik Gorontalo Utara nilai penggabungan Kemendikbud-Kemenristek langkah maju
Rabu, 21 April 2021 16:31 WIB