Gorontalo (ANTARA) - Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie mengimbau agar debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) di daerah itu, dapat memanfaatkan program yang diterima dengan tepat kelola.
Sebanyak 800.000 debitur KUR di seluruh Indonesia, termasuk yang ada di Gorontalo, resmi diakad secara massal.
Wagub Idah turut mengikuti acara yang digelar serentak seluruh Indonesia itu, dari halaman Rumah Jabatan Gubernur, Selasa.
Idah menilai pencairan pinjaman KUR penting sebagai instrumen memperkuat sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah.
Melalui KUR, para pelaku usaha kecil memiliki kesempatan untuk memperluas usahanya dengan bunga yang ringan dan persyaratan yang mudah.
“Program ini menjadi bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam mendorong ekonomi rakyat. Kami berharap akan lahir semakin banyak wirausaha baru, semakin banyak lapangan kerja tercipta dan ekonomi Gorontalo semakin kuat," kata Idah.
Ia menjelaskan pemerintah memberikan bunga hanya enam persen per tahun dan tanpa agunan untuk pinjaman di bawah Rp100 juta.
Skema ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pelaku usaha yang selama ini kesulitan memperoleh modal.
Oleh karena itu, pengelolaan yang tepat diharapkan dilakukan oleh para debitur.
Mengingat KUR kata Idah, bukan sekadar bantuan keuangan namun menjadi modal kepercayaan yang harus dijaga dengan tanggung jawab dan komitmen tinggi.
"Gunakanlah dana ini secara bijak dan produktif. Jadikan sebagai modal untuk berkembang, bukan sekadar tambahan pinjaman. Dengan pengelolaan yang baik, para pelaku UMKM dapat membuktikan bahwa mereka mampu tumbuh dan mandiri," pesan Idah.
Lebih lanjut, ia berharap momentum akad massal ini dapat mendorong lahirnya wirausaha baru di Gorontalo serta memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, perbankan dan pelaku usaha agar pertumbuhan ekonomi daerah semakin inklusif.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir 250 debitur penerima KUR periode Juli hingga Oktober 2025 dari berbagai kabupaten dan kota di Gorontalo.
Dari total 118.000 pelaku UMKM di daerah ini, baru sekitar delapan persen yang berhasil mengakses fasilitas KUR.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo Risjon Sunge mengatakan hingga saat ini jumlah debitur KUR di Gorontalo tercatat sebanyak 9.158 orang dengan total nilai kredit Rp454 miliar.
"Angka ini masih tergolong rendah dibandingkan provinsi lain yang sudah mendekati Rp1 triliun. Artinya masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk memperluas penyaluran KUR di Gorontalo,” kata Risjon.
Pemerintah berharap dengan meningkatnya akses permodalan bagi pelaku UMKM, ekonomi mikro di Gorontalo dapat tumbuh lebih kuat, berdaya saing dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
