Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Gorontalo mempersiapkan sejumlah posko pemeriksaan di perbatasan, sebagai upaya untuk mendukung kebijakan larangan mudik Lebaran guna mencegah penularan COVID-19.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Gorontalo, Minggu, mengatakan pihaknya telah meninjau posko di perbatasan Sulawesi Tengah-Gorontalo.
Dia menjelaskan kesiapan sarana dan prasarana serta petugas di salah satu pintu masuk Gorontalo bagian barat tersebut, sudah memadai.
“Kami lihat kalau posko di perbatasan Sulawesi Tengah dan Gorontalo tempatnya sudah cukup memadai, tapi kurang air dan lampu penerangan. Itu yang akan kami benahi lagi," ujarnya.
Ia menjelaskan pemprov dan Pemda Pohuwato bersama unsur kepolisian dan TNI, saat ini sedang menghitung kebutuhan personel yang akan diturunkan menjaga perbatasan.
“Masih kami hitung kebutuhan dari unsur TNI dan Polri berapa orang kekuatannya, Satpol PP juga berapa orang dan dari tim kesehatan bersama ambulans,” katanya.
Petugas posko akan memeriksa kendaraan yang melintas, terutama yang membawa penumpang. Jika ditemukan penumpang yang tidak memiliki kepentingan darurat, akan diminta untuk putar balik.
“Tanggal 26 April 2021 kami mulai sosialisasi, ada spanduk di sini dan mulai penyekatan-penyekatan tapi belum memberhentikan. Nanti tanggal 6-17 Mei 2021 kami tutup total dari sisi darat, laut, dan udara,” katanya.
Terdapat empat titik posko di wilayah perbatasan darat yang menghubungkan Sulawesi Utara-Gorontalo dan Sulawesi Tengah-Gorontalo.
Perbatasan dengan Sulawesi Tengah ada dua titik, yakni di Kecamatan Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato yang berbatasan dengan Kecamatan Moutong. Ada juga Kecamatan Tolinggula, Kabupaten Gorontalo Utar yang berbatasan dengan Kecamatan Palele, Buol.
Untuk perbatasan dengan Sulawesi Utara yakni Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango yang berbatasan dengan Kecamatan Posigadan, Bolaang Mongondow Selatan.
Titik lainnya, di Kecamatan Atinggola, Gorontalo Utara yang berbatasan dengan Kecamatan Pinogaluman, Bolaang Mongondow Utara.