Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo menyebut masa depan dunia
ada di sekitar garis khatulistiwa karena intensitas sinar matahari yang
terus menerus membuat produksi pangan, energi, dan air tetap melimpah di
wilayah ini.
Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional VIII Himpunan
Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta
Timur, Jumat, mengatakan posisi ini adalah anugerah Tuhan bagi rakyat
Indonesia.
"Ini adalah anugerah dari Allah sehingga kalau manajemen tidak
baik bisa kita perbaiki pada saatnya nanti dan kita harus optimistis
untuk bisa, Indonesia bisa menjadi pemasok pangan untuk dunia," katanya.
Menurut dia banyak peluang yang bisa dimasuki petani Indonesia
karena tercatat konsumsi beras dunia mencapai 450 juta ton per tahun,
singkong 450 juta ton per tahun, dan ikan 100 juta ton per tahun.
Oleh karena itu, ia menegaskan peningkatan produksi pangan
Indonesia harus mulai ditangani serius. "Saya menggarisbawahi bahwa
memang harus ada kerja sama antara pemerintah, Kementerian Pertanian,
dengan HKTI," katanya.
Presiden yakin Indonesia bisa menjadi pemasok pangan dunia, namun
pada beberapa tempat seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) selalu menghadapi
masalah air padahal lahan tersedia.
"Bagaimana mau nanam, airnya saja tidak ada. Oleh sebab itu, 49
waduk yang akan dibangun 7 di antaranya di NTT, mulai tahun ini semuanya
dibangun," kata dia.
Ia menambahkan jika sudah ada waduk maka lahan perkebunan bisa ditanami.
Selain itu di Merauke terdapat lahan subur seluas 4,6 juta hektare
namun pembangunan waduk sejak zaman Belanda tidak ditindaklanjuti.
"Waktu saya cek hasil produksi petani 5-6 ton per hektare, ada yang
8 ton per hektare, bayangkan kalau 4,6 juta hektare bisa ditanami
dengan hasil 8 ton per hektare maka dari satu kabupaten bisa 120 juta
ton produksi," katanya.
Namun ia menambahkan perlu ada mekanisasi pertanian karena saking
luasnya lahan sehingga tidak bisa digarap secara tradisional.
Presiden
menyampaikan pentingnya mewujudkan kedaulatan pangan, diversifikasi
beras, dan meningkatkan fungsi dan peran HKTI berdampingan dengan
pemerintah untuk membangun manajemen dan mengorganisir petani dengan
lebih baik.
Presiden berkeyakinan masa depan dunia ada di Khatulistiwa
Jumat, 31 Juli 2015 15:39 WIB