Gorontalo (ANTARA) - Pramuka Satuan Karya Pramuka Pengawasan Obat dan Makanan (SAKA POM) Gorontalo melakukan sampling dan pengujian terhadap 1.012 makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.
Kepala Balai POM di Gorontalo sekaligus Kamabisaka POM Gorontalo, Agus Yudi Prayudana di Gorontalo, Minggu, mengatakan, hal itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-60.
“Pada momen hari Pramuka ini, kami ingin menunjukkan pengabdian Gerakan Pramuka kepada masyarakat dengan berinovasi melaksanakan uji cepat untuk mengidentifikasi bahan berbahaya formalin, boraks, rhodamin b dan methanil yellow pada pangan,” ujar Agus Yudi.
Ia menjelaskan, sebanyak 100 anggota Pramuka yang tersebar pada 10 titik dilibatkan dalam pelaksanaan sampling dan uji cepat itu.
“Mereka kami targetkan dapat menguji 1.000 sampel pangan,” ujar Agus Yudi Prayudana menerangkan.
Anggota Pramuka menyebar untuk melakukan sampling makanan dan minuman di seluruh wilayah Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo.
Salah seorang anggota SAKA POM, Rizky Pata mengatakan, sebanyak 1.012 sampel telah berhasil diperoleh, sampel tersebut selanjutnya diuji di 10 titik.
Yaitu Sanggar Pramuka Kota Gorontalo, Sanggar Pramuka Kabupaten Gorontalo, Sekretariat DKR Telaga, Sanggar Pramuka Boalemo, Sekretariat DKR Wonosari, Sekretariat Dewan Ambalan SMAN 1 Gorontalo Utara, SMAN 1 Randangan, SMAN 1 Paguat, Sekretariat SAKA POM Gorontalo dan Kantor BPOM Gorontalo.
Hasil uji yang dilakukan menunjukkan ada dua sampel popcorn diduga mengandung Rhodamin B atau pewarna tekstil warna merah dan satu sampel mie basah diduga mengandung boraks. Dua jenis makanan itu ditemukan di wilayah Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
Sampel tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium BPOM Gorontalo untuk diuji lanjut.