Menteri Agama Nasaruddin Umar akan mengembangkan gerakan kepramukaan madrasah sebagai langkah untuk menyiapkan generasi adaptif dan kreatif.
Menag mengatakan bahwa selama ini kepramukaan adalah gerakan yang telah diwariskan oleh para perintis negara dan telah melekat dalam diri masyarakat Indonesia, termasuk bagi siswa madrasah dan santri pesantren.
"Kami akan mempertahankan tradisi yang sangat positif ini di masa-masa mendatang. Gerakan Kepramukaan dengan Kementerian Agama tidak bisa dipisahkan," ujar Menag Nasaruddin Umar saat membuka Kemah Pramuka Madrasah Nasional (KPMN) di Cibubur, Senin.
Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa gerakan Pramuka harus siap menjadi media efektif yang tangguh dan inovatif, serta mampu menghadapi tantangan zaman.
Ia juga meminta kegiatan kepramukaan yang komprehensif, unggul dalam moralitas, dan kepemimpinan perlu disandingkan dengan program-program yang telah dirancang untuk siswa madrasah.
"Insya Allah madrasah dan pondok pesantren, kami akan tetap mempertahankan tradisi ini di masa-masa yang akan datang," kata dia.
Menurut dia, dengan menyandingkan gerakan kepramukaan dengan pendidikan di Kementerian Agama akan meningkatkan keterampilan siswa madrasah dan santri pesantren, namun tetap berbasis nilai keagamaan.
"Dunia menghadapi perubahan signifikan, sosial, ekonomi, maupun teknologi, diperlukan generasi yang adaptif, kreatif, dan mempunyai keterampilan beragam," katanya.
KPMN, menurut Menag, diselenggarakan untuk menjawab hal-hal tersebut, tidak hanya memperkuat mental fisik, tetapi juga penguatan keterampilan, kepemimpinan, literasi digital, dan moderasi beragama.
KPMN 2024 yang diikuti 2.152 Pramuka Penggalang dan Penegak madrasah ini digelar pada 17-22 November 2024 di Bumi Perkemahan dan Wisata Cibubur, Jakarta Timur.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag kembangkan gerakan kepramukaan untuk siapkan generasi adaptif