Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirimkan utusan
khusus untuk menemui calon investor kereta yakni Jepang dan Tiongkok
untuk menindaklanjuti proposal kedua negara itu terkait High Speed Train
(HST) beberapa waktu lalu.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan
Jakarta, Senin petang, mengatakan pada Minggu (27/9) malam Presiden
mengirimkan utusan yakni Sofyan Djalil untuk bertemu dengan Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe.
"Semalam Presiden mengutus utusan khusus Pak Sofyan Djalil bertemu
dengan PM Shinzo Abe dan juga mengutus utusan khusus untuk bertemu
dengan Pemerintah Tiongkok. Yang jelas yang sudah berangkat Pak Sofyan
ke Jepang, yang ke Tiongkok sedang menunggu," kata Pramono.
Ia menambahkan dalam waktu dekat akan ditentukan langkah resmi pemerintah terkait proyek kereta HST.
Sementara soal hasilnya, kata dia, intinya pemerintah Indonesia
memegang tiga prinsip yakni proyek harus business to business, tidak
menggunakan dana APBN, dan tidak ada jaminan pemerintah.
"Maka beranjak dari 3 prinsip tadi, kalau kemudian nanti ada Perpres
atau instrumen apapun yang akan dikeluarkan, ini pasti tidak secara
langsung berkaitan dengan penunjukan salah satu yang akan dimenangkan,"
katanya.
Jadi, kata dia, soal kemungkinan perubahan proyek dari kereta cepat
atau kecepatannya akan berbeda hal itulah yang dikaji oleh tim yang
dikoordinasikan oleh Menko Perekonomian.
"Itu sudah menjadi keputusan kita soal tiga prinsip itu. Kalau
kemudian tidak ada yang tidak bisa memenuhi ya itu lain persoalan ya,"
katanya.
Presiden kirim utusan temui calon investor kereta
Senin, 28 September 2015 23:17 WIB