Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto memastikan pihaknya akan memberikan respons cepat dan segera turun ke lapangan saat terjadi bencana, guna membantu penanganan serta meringankan beban masyarakat yang terdampak.
"Pada saat terjadi bencana, BNPB akan hadir dalam waktu yang sesingkat-singkatnya untuk membantu agar masyarakat yang terdampak bencana ini segera mendapat pertolongan dan segera mendapat hak-hak hidup yang mendasar," kata Suharyanto seusai dilantik oleh Presiden Jokowi, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Suharyanto dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Kepala BNPB yang baru menggantikan Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, yang akan memasuki masa purnatugas.
Sebagai 'nahkoda' baru di bawah bendera BNPB, Suharyanto memahami bahwa Indonesia tidak dapat lepas dari rangkaian peristiwa bencana, mulai dari bencana hidrometeorologi, bencana geologi, bencana vulkanologi hingga bencana non-alam, seperti pandemi COVID-19.
Pada kondisi itu, Suharyanto berupaya agar BNPB selalu hadir dalam seluruh tahapan penanggulangan bencana, mulai dari peningkatan kesiapsiagaan, edukasi, mitigasi, tanggap darurat hingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Di samping itu, dia juga akan memastikan bahwa masyarakat tidak akan berlama-lama menanggung dampak bencana.
Dia mengatakan dalam penanggulangan bencana, Indonesia ini tidak bisa lepas dari bencana. Sebab letak geografisnya sedemikian rupa, sehingga hampir dipastikan banyak bergerak, banyak gempa kemudian di pengujung dan awal tahun, seperti banjir, yang memerlukan kehadiran personel BNPB.
"Dalam tahap-tahap penanggulangan bencana, mulai dari meningkatkan kesadaran, edukasi, mitigasi kemudian harus hadir pada saat terjadinya bencana, tanggap darurat sehingga masyarakat yang terdampak bencana ini dapat dipastikan tidak terlalu lama menanggung akibat dampak bencana," ujar perwira tinggi yang sebelumnya menjabat Pangdam V/Brawijaya itu.
Di ujung keterangan resmi usai dilantik, Suharyanto juga mengaku mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo agar BNPB di bawah kepemimpinannya dapat terus bekerja secara maksimal, mengingat wilayah Indonesia saat ini tengah memasuki musim hujan dan ditambah adanya fenomena La Nina, yang mana pada fase itu tingkat intensitas curah hujan menjadi tinggi dan dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Bapak presiden berpesan kepada kami, ini musim bencana sehingga kami harus segera bekerja," ujar Suharyanto.
Mayjen TNI Suharyanto sebut BNPB hadir sesingkat-singkatnya saat bencana
Rabu, 17 November 2021 16:59 WIB